Minggu, November 16, 2008

CuMi...

“Hahh kok km bisa menikah dg dia?”
“Aku jg gak tahu”, “semua udah terlanjur”, aku menjawab dg putus asa
“its impossible, gak mungkin, ini gak mungkin!!”
Aku melihatnya, laki2 yg sudah menjadi suamiku itu, aku sembunyikan mukaku. Aku sedih. Aku jg tidak paham apa yg terjadi.

Aku mulai menangis
“Demi Tuhan, aku tidak tahu yg terjadi. Kalian semua tahu, aku masih sangat2 mencintainya, walaupun itu semua tidak pasti buatku. Walaupun aku harus terluka. Walaupun aku tidak berdaya. Apa aku sudah lari? Aku tidak percaya kalau lariku sekalap ini. Kalian juga tahu aku masih bisa berfikir dg baik walaupun underpressure begini. Aku tidak mungkin mau menikah cuma utk lari dari semua masalahku, dari semua sakit hatiku, apalagi utk dendamku”

“Tidak, demi Tuhan aku tidak ridho org itu menyentuhku. Aku tidak tahu apa yg terjadi, aku tidak mau. Lebih baik aku sendiri terluka daripada harus jadi istrinya. Tidak, aku tidak mau. Tolong bantu aku batalkan ini semua”, aku terus menangis sambil berlari.

Aku terbangun dengan tergugu, di kamarku. Aku lihat jam, jam 03.02 wib. Alhamdulillah, ternyata ini semua CuMi…Cuma mimpi hehehe, walaupun jantungku msh belum berhenti berdegup kencang.

16 Nop 08
I luv u

Sabtu, November 08, 2008

Thanks to Preman

Rasulullah saw. Bersabda: “Siapa saja di antara kalian yang menyaksikan kemungkaran, hendaknya mengubahnya dengan tangannya; jika tidak mampu, hendaknya dengan lisannya; jika tidak mampu, hendaknya dengan hatinya. Dan itu merupakan selemah-lemahnya iman.” (HR Muslim)

Ketika mengikuti salah satu sesi ESQ Training dan diingatkan lagi pada sabda Nabi di atas, entah kenapa memoriku langsung melayang pada kejadian yg kualami pd Februari 2006. Rekaman kejadiannya masih sangat jelas. Pagi itu aku berada didalam bis antarkota ukuran tanggung dari terminal Rajabasa Bandarlampung menuju ke Bandarjaya Lampung Tengah, untuk menghadiri akad nikah adik sepupuku (almarhumah). Aku bersama kakak, bulek dan ponakan yang semuanya perempuan. Masih di terminal, ada bbrp penumpang yang dinaikkan oleh calo, dengan tujuan ke daerah transmigrasi yang lbh jauh dari tujuanku, sepertinya mereka penumpang transitan dari Jawa dengan penampilan 'tidak tahu medan' sehingga selama ini menjadi sasaran empuk preman2. Setelah bis berjalan 5 menit, satu persatu ada 'pria2 (baca: preman2) yang naik hingga ada sekitar 7 atau 10 orang, aku tidak pasti, yang pasti bis menjadi penuh sekali. Pria2 itu mulai mengerubungi dan 'meminta' macam2 kepada penumpang2 itu. Mereka memaksa. Ponakan yg duduk disebelahku membisikiku, mereka mengancam dengan pisau. Aku langsung menginstruksikan pada ponakan utk pura2 tidak melihat. Aku deg2an, takut sekali saat itu. Aku tahu itu pembajakan, kriminal. Semua penumpang lain terdiam. Sopir diam. Kondektur diam. Semua memilih pura2 tidak tahu, sepertiku. Itu hanya berlangsung sekitar 15 menit, namun rasanya lamaaaa sekali. Setelah mereka turun, terdengar banyak tarikan nafas lega. Pertanyaan empati dan simpati langsung tertuju pada korban2, diakhiri dg kalimat klise andalan, 'Alhamdulillah masih selamat, tidak terluka', meskipun harta yang mereka bawa raib (sepertinya mereka juga tidak memiliki rekening bank sbg alternatif utk menyimpan uangnya, sehingga semua dibawa dalam bentuk cash).
Aku menyarankan utk lapor ke polisi, namun kata sopir & penumpang lain itu akan percuma, ngabisin waktu, itu sering sekali terjadi dan dilaporkan namun besoknya masih terjadi lagi, walaupun sebenarnya pelakunya ya itu2 saja. Pahit. Dalam hati, aku bertekad utk melakukan sesuatu utk hal ini, aku mo kirim sms pengaduan ke Kapolda atau surat pembaca setelah itu. Tapi ternyata aku lupa atau sengaja melupakan kejadian itu, entahlah.

Dan di training ESQ ini, tiba2 aku tersadar betapa naifnya aku selama ini. Giblik. Gimana bisa2nya selama ini aku merasa beriman, yach walopun cuma merasa sedikit lbh beriman dari 'preman2' itu. Aku juga yakin penumpang2 lain yang ada di dalam bis jg merasa telah beriman. Hampir semua bapak2 & ibu2 yang ada di situ, aku lihat menunjukkan beriman kuat Islam. Namun dengan kejadian hari itu, aku semakin sadar kalau imanku masih sangat jauh dari yang semestinya.
Preman2 itu menyadarkanku. Ternyata aku masih 'takut' kepada preman2 itu yg notabene sama2 mahluk-Nya. Aku takut mereka akan beralih mengambil milikku, aku takut dilukai, aku takut mati. Jadi aku memilih diam, kami semua terdiam melihat kemungkaran yg terjadi dekat sekali bahkan di depan mata kami sendiri. Boro2 memilih menggunakan tangan, menggunakan lidah kami utk mencegah kemungkaran terjadi saja kami takut. Kami hanya berteriak teriak di dalam hati. Ternyata, imanku hanya sebatas itu.

ESQ Training Bandar Lampung 2008

Catatan lamakoe…mba Is (2)

Masih inget, aku pernah cerita ttg mba Is? Dia berbicara ttg surga waktu itu. (Foto ini diambil akhir tahun 2007 lalu, dia masih tetap semangat menyulam TAPIS).
Jauh sebelum kami ngobrol ttg surga, lewat dia, 17 th lalu, aku tersadar ttg Kebesaran kuasa Allah yang tak tertandingi, Dia-lah yang Maha berencana dan Maha Memiliki Kuasa atas segala2nya.

Pertama kali berkenalan dengannya, di rumah orang tuaku. Aku masih 12 tahun, baru masuk SMP saat itu. Tubuhnya tidak sempurna, tangan dan kaki. Kedua tangan terlahir tanpa telapak tangan, satu sesiku, yg satu sepergelangan tangan. Begitupun kakinya, yang satu hanya selutut.
Saat itu aku berfikir, ‘apa yang dapat dilakukan dengan kondisi seperti itu? Jika jari2 tangan saja tidak punya, bagaimana dia melakukan sesuatu?’. Pertanyaan itu langsung terjawab ketika melihatnya belajar menyulam kain tenun tapis (tenun tradisional propinsi Lampung). Dia mampu memegang jarum, benang dan mampu menyulamnya. Aku cm terbengong2. Coba bayangkan gimana tanpa jari tangan bisa menyulam? Bagaimana memegang jarum yang sekecil itu? Bagaimana memasukkan benangnya? Dan akhirnya akupun ikut belajar. Aku malu.

Dan satu saat, aku silaturahmi ke rumahnya. Dia menyajikan teh panas, yang ternyata dia sendiri yg membuat dg sebelumnya merebus sendiri airnya. Dia juga yang menyapu rumahnya. Dia melakukan banyak hal sendiri, yang tidak terbayangkan olehku dapat dilakukannya sendiri.

Lagi2, dan semakin menyadarkanku kalau Allah memiliki segala macam rencana dan kuasa yang tak terbatas, yang tak terjangkau oleh akalku. Dia menciptakan keterbatasan, sekaligus memberikan jalan dan segala sesuatu ‘yang serba mungkin’ utknya, untuk kita semua.

Selasa, November 04, 2008

Burung gereja di halaman masjid



Arie : "Chai, itu burung gereja yach?"
Chai : "Klo gak salah iya"
Arie : "Wui, keren, lagi silaturahmi tuh"
Chai : (Bingung)
Arie : He2..
-------------------------------

Iseng...but meaningful. Salah satu cuplikan obrolan gak pentingku dg almarhum sahabatku Noprizal Chai (alumni Teknik Kimia UGM angkatan 1997, terakhir sbg staf dosen Jurusan Teknik Kimia Universitas Lampung).
Foto aku ambil ba'da Ashar, di masjid agung kota Palembang September 2006.

Rabu, Oktober 22, 2008

...penemuan...

“Penemuan yang sesungguhnya bukanlah berupa penemuan tanah baru, melainkan dalam cara memandang dengan menggunakan mata yang baru”

-Marcel Proust -

Sabtu, Oktober 18, 2008

Haidar Bagir: Diperlukan Perubahan Paradigma

SUKSES film ”Laskar Pelangi” dalam menarik jumlah penonton ke bioskop adalah juga kebanggaan untuk Mizan Publishing. Film yang diangkat dari buku karya Andrea Hirata itu diterbitkan September 2005 oleh Bentang, salah satu penerbit di bawah Mizan Publishing.

Kalau boleh terus terang, kesenangan sukses investasi (dalam film Laskar Pelangi) itu tidak sebanding dengan rasa senang bahwa film ini disukai orang,” kata Haidar Bagir (51), salah satu pendiri dan Presiden Direktur Mizan Publishing.

”Kami juga senang karena—istilah ’ge-er’-nya teman-teman (di Mizan)—film ini Mizan sekali. Dalam arti, ada unsur agamanya, tetapi menekankan pada akhlak, pendidikan yang tidak mengukur anak-anak dari nilai akademis seperti dikatakan Pak Harfan, kepala sekolah di film itu, concern pada kemiskinan, menghibur tetapi berkualitas,” tambah Ketua Yayasan Lazuardi Hayati yang mengelola sekolah Lazuardi di Cinere dan Sawangan (Depok), Cilandak, Jakarta Barat, Lampung, dan Solo itu.

Menurut Mira Lesmana yang bersama Mizan Publishing memproduksi film dengan sutradara Riri Riza ini, selama dua minggu pertama Laskar Pelangi sudah menyedot 1,5 juta penonton. Bukunya sendiri, menurut Haidar Bagir, sudah terjual 500.000-an kopi, sementara karangan Andrea Hirata yang lain, Sang Pemimpi dan Edensor, masing-masing terjual 300.000-an kopi, dan yang keempat, Maryamah Karpov, segera terbit. Keberhasilan Laskar Pelangi membuat Mizan Publishing mantap melangkahkan kaki masuk ke industri film dengan memproduksi Sang Pemimpi.

Buku bagus dan keberuntungan

”Menurut saya, keberhasilan buku ini adalah gabungan antara buku bagus, waktunya pas, dan juga keberuntungan,” jelas Haidar.

Bagaimana cerita penerbitan Laskar Pelangi? Buku ini dikirim ke Bentang di Yogya oleh teman Andrea Hirata yang karyawan Telkom. Buku itu sempat beberapa hari tidak dibaca karena pikiran karyawan Telkom tidak biasa menulis buku. Ternyata isinya sangat menarik. Ketika ke Yogya, saya ditunjukkan naskah buku itu. Saya langsung bilang, terbitkan. Sudah dengan judul Laskar Pelangi.

Kami tahu buku ini bagus dan akan laku, tetapi tidak tahu bakal selaku ini. Lalu Andrea Hirata bertemu saya di Bandung, membicarakan kemungkinan memfilmkan cerita itu. Terus terang waktu itu saya tidak terlalu optimis. Buku sudah laku, tetapi belum meledak. Selain itu, Mizan Sinema (kemudian menjadi Mizan Production) baru berpengalaman membuat acara televisi. Mizan masuk layar lebar, apa mungkin?

Kemudian buku itu diangkat dalam acara Kick Andy (di Metro TV) dan meledak. Sebelumnya, buku-buku kami juga diangkat dalam acara itu, tetapi tidak meledak seperti Laskar Pelangi.

Bagaimana menjadi film? Setelah buku meledak, kira-kira setahun lalu, mulai banyak sutradara menanyakan apakah akan difilmkan. Kami jadi optimis. Kami kontak Andrea dan dengan cepat memutuskan menyerahkan kepada Mira Lesmana dan Riri Riza karena mereka sukses menggarap Petualangan Sherina. Kami merasa cerita ini sedikit seperti film itu, ada menghiburnya, tetapi tidak kehilangan keindahan. Mizan tidak sendirian sebagai investor, saya mengajak Bachtiar Rachman, teman saya yang membikin sekolah Lazuardi Cordova di Jakarta Barat.

Keberuntungan Laskar Pelangi? Keberuntungannya karena diangkat dengan sangat baik oleh Kick Andy, besok paginya sudah ada beberapa orang dari toko buku antre di depan gudang kami. Tetapi, tetap yang paling utama memang bukunya bagus.

Agama cinta

Perbincangan dengan Haidar berlangsung di toko buku sekaligus kantor Mizan Publishing di Jalan Puri Mutiara, Jakarta Selatan. Toko buku itu, demikian Haidar, lebih dimaksudkan sebagai tempat berkumpul dan berdiskusi berbagai komunitas, seperti musik, sastra, film, dan para ibu muda.

Tahun 1982, saat masih kuliah di Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Bandung, bersama dua temannya Haidar mendirikan Mizan. Setahun kemudian mereka mulai menerbitkan buku. Kini, setelah seperempat abad, Mizan Publishing memiliki 12 unit usaha dan membagi saham untuk karyawan senior dan melalui koperasi.

Bila awalnya Mizan menerbitkan buku tentang agama, sejak tahun 1990 jenis buku yang diterbitkan diperluas. Buku agama saat ini 20 persen dari sekitar 1.000 judul per tahun. ”Mau cari buku resep masakan ada, buku tentang dekorasi, self help, sampai pendidikan,” tutur penerima penghargaan Best CEO 2008 versi majalah Swa ini.

Sikap dan pandangan hidup Haidar dalam mengembangkan pemikiran yang mengutamakan modernasi, rasionalitas, ilmu pengetahuan, serta pembangunan peradaban yang berkeadilan dan berorientasi sosial di atas landasan spiritual yang positif amat mewarnai Mizan.

”Kami tidak tertarik menerbitkan buku yang berhubungan dengan pendekatan syariah karena biasanya pendekatan hukum menyebabkan eksklusivisme. Bukan hanya antara orang Islam dengan orang di luar Islam, tetapi juga internal Islam sendiri. Atau buku yang memojokkan kelompok lain dari sudut pandang keagamaan.

”Sebaliknya, kami menerbitkan buku dari semua sumber. Ekstremnya, ada bukunya orang Muslim, buku yang ditulis pastor, dan juga yang mungkin dianggap sekuler, seperti Agama Cinta yang dekat dengan advokasi tentang civil religion. Sebetulnya buku itu sangat kontroversial karena mau mengatakan, agama itu sebetulnya cinta,” papar penerima tiga beasiswa Fulbright.

Kini dia sedang menyelesaikan dua buku berjudul Islam Agama Cinta; satu ditulis populer dan yang lain secara akademis dengan dilengkapi riset.

”Buku ini bukan hanya untuk orang luar, tetapi untuk orang Muslim sendiri. Ahli fenomenologi agama biasanya membagi agama ke dalam agama berorientasi nomos, hukum, yang dalam Islam disebut syariah; dan berorientasi eros, cinta.

”Biasanya fenomenologi tradisional memasukkan Islam ke dalam agama berorientasi nomos, hukum. Tetapi, melihat fenomenologi yang lebih belakangan sebetulnya kita harus melihat Islam sebagai agama yang tidak kurang-kurang berorientasi cinta.

”Saya ingin menunjukkan kepada kaum muslimin sendiri, di atas semuanya prinsip Islam adalah cinta. Hanya itu yang bisa membuat Islam terbuka karena pendekatannya kepada orang lain adalah kebaikan hati, berpikir positif, prasangka baik.

”Sementara, menurut Haidar banyak kaum muslimin yang menekankan keberagamaan pada syariah.

”Saya tidak mengatakan syariah tidak penting, tetapi harus mengacu pada prinsip Islam agama cinta. Kalau melihat agama hanya bersifat syariah, akan membuat orang menjadi eksklusif. Cinta itu merangkul semua dan membuat prasangka baik: semua orang sama baiknya, sama benarnya, sama salahnya dengan kita,” jelas Haidar.

Doktor filsafat Islam dari Universitas Indonesia ini juga membahas hal yang untuk beberapa pihak masih kontroversial. Misalnya, kekerasan dan perang.

”Islam agak khas dalam membuka peluang penggunaan kekerasan dan perang. Dalam buku ini saya tunjukkan betul, di atas semua itu prinsipnya tetap cinta. Perang dalam Islam hanya boleh dilakukan untuk melawan penindasan dan sifatnya defensif. Pada saat penindas siap duduk di meja perundingan, perang harus dihentikan.

”Dengan segala keterbatasan ilmu saya dalam hal ini, saya ingin menunjukkan kita harus melakukan paradigm shift, perubahan paradigma. Melihat Islam dari agama berorientasi hukum menjadi agama berorientasi cinta di mana hukum menjadi sarana kita memastikan setiap orang mendapatkan kasih sayang,” jelas Haidar.

Lalu juga tentang neraka. ”Prinsip kasih sayang itulah yang menjadi prinsip neraka. Neraka pada dasarnya bukan Tuhan menghukum manusia, tetapi apa yang dari Tuhan dapat dipersepsi berbeda oleh manusia,” tambah dia.

Haidar mencontohkan segelas air dingin yang menyegarkan untuk orang sehat dapat menyiksa untuk orang sakit.

”Itu saya coba ungkapkan untuk menunjukkan Tuhan tidak membuat sesuatu yang pada dirinya sendiri menyiksa, tetapi karena manusia tidak hidup dengan cara yang menyebabkan dia mendapat kenikmatan. Ini memang kontroversial, tetapi saya secara konsisten ingin membuktikan hal-hal tersebut.
-----------------------------
Kebahagiaan adalah MEMBERI
BILA ditanyakan kepada Haidar Bagir apa arti bahagia, dia akan menjawab memberi sebanyak-banyaknya.Ayah tiga putra dan satu putri ini mengaku terobsesi pada hadis Nabi Muhammad yang menyebutkan, ibadah untuk Allah adalah menyenangkan orang-orang yang hancur hatinya dengan memberi sebanyak-banyaknya kepada yang membutuhkan.”Yang hancur hatinya bukan hanya orang miskin. Sudah pasti orang yang miskin hancur hatinya, tetapi zaman sekarang banyak juga orang yang depresi dan butuh ditemani. Orang kaya pun kadang-kadang bisa hancur hatinya, depresi,” kata Ketua Yayasan Manusia Indonesia (Yasmin) yang bergerak di bidang pemberdayaan pendidikan kaum duafa ini.Dengan memberi, kata Haidar, orang akan menerima jauh lebih banyak sehingga dia menyebut memberi adalah tindakan paling mementingkan diri sendiri.Sikap dan keyakinan kebahagiaan adalah memberi sebanyak-banyaknya itu dia terapkan dalam kehidupan sehari-hari, termasuk pendidikan di Lazuardi, mulai dari pra-TK hingga SMA.Karena itu, tujuan Lazuardi bukan mendidik siswa mencapai nilai akademis setinggi-tingginya, tetapi anak menguasai kemampuan dasar akademis, menumbuhkan rasa cinta pada ilmu, terampil mengembangkan ilmunya, serta punya kemampuan komunikasi, rasa percaya diri, dan keprihatinan sosial tinggi. ”Itulah sumber kebahagiaan tertinggi,” kata Haidar.”Kebahagiaan adalah latihan, dia ada di ambang pintu kita. Yang perlu kita lakukan adalah mengucapkan selamat datang, tetapi kita sering tidak sadar dan tidak terampil untuk menyadari. Orang harus melatih diri untuk merasa bahagia, dengan bersyukur.”Kita sekarang ikut tren yang di tempat asalnya tidak dipakai lagi, yaitu kalau sukses dan punya uang banyak kita akan bahagia. Padahal, kebahagiaan terbesar adalah memberi,” tambah Haidar.Dengan keyakinan itu, Haidar meyakini yang pertama-tama harus dibangun adalah akhlak, baik pribadi maupun sosial.Alasan dia, akidah seseorang hanya akan kuat bila akhlaknya baik. ”Bagi saya akidah, ibadah, itu ujungnya akhlak pribadi dan sosial, hubungan sesama manusia,” kata Haidar.Akhlak yang pribadi, seperti tidak dengki dan tidak pamer dalam kebaikan, menurut Haidar, seharusnya menjadi inti pendidikan. Tetapi, dia mengakui, tidak mudah menjelaskan kepada orangtua murid yang kadang-kadang masih mengukur dari nilai akademis.”Pelan-pelan kami yakinkan yang penting mengajarkan anak berbahagia, yaitu kalau akhlaknya baik dan suka memberi dan menolong orang. Ini saya belajar dari diri sendiri. Kadang saya merasa kehilangan makna hidup sehingga saya secara sengaja mencoba memberi makna pada hidup saya,” papar Haidar.Itu dia lakukan dengan, misalnya, mengajak anak-anaknya pergi bersama untuk menguatkan hubungan ayah-anak.”Saya bilang kepada istri, bukan karena saya baik, tetapi saya menggunakan anak-anak untuk memberi kebahagiaan, memberi makna, pada hidup saya,” tambah Haidar. ”Kalau tidak secara sengaja memberi makna pada hidup, repot juga zaman sekarang. Kesenangan itu betul-betul hanya singgah. Kita mengejar sesuatu, begitu dapat, lalu hilang.” (NMP/BRE)
”Sumber: Kompas, Minggu, 12 Oktober 2008 "
--Ninuk Mardiana Pambudy & Bre Redana--

Sabtu, September 13, 2008

Laskar Pelangi - Nidji


mimpi adalah kunci untuk kita menaklukkan dunia
berlarilah tanpa lelah sampai engkau meraihnya
laskar pelangi takkan terikat waktu
bebaskan mimpimu di angkasa raih bintang di jiwa

menarilah dan terus tertawa walau dunia tak seindah surga
bersukurlah pada yang kuasa cinta kita di dunia
selamanya…

cinta kepada hidup memberikan senyuman abadi
walau hidup kadang tak adil tapi cinta lengkapi kita
laskar pelangi takkan terikat waktu

jangan berhenti mewarnai jutaan mimpi di bumi

menarilah dan terus tertawa walau dunia tak seindah surga
bersukurlah pada yang kuasa cinta kita di dunia
selamanya…

------------
Lagunya keren banget...ruh novelnya tertangkap, dan semoga ruh & spirit novel laskar pelangi jg dapat divisualisasikan dg baik dalam film yg dibuat Mira & Riri Riza.

Menyadari bahwa masih banyak 'bu Muslimah' yang lain di negara kita saat ini, semoga film ini dapat menginspirasi lbh banyak orang utk bermimpi utk INdonesia yang lbh baik!!:-)

Mo liat thrillernya? klik az disini Laskar Pelangi The MOvie or tayangan di kick Andy berikut KickAndy show: Laskar pelangi the movie



Catatan lamakoe...

Pemuda itu berkata padaku,"Siapa bilang Tuhan itu adil? Buktinya aku dan banyak orang yang lain ada di sini. Lihat! anak-anak kecil itu, mereka, bandingkan dengan mba, kehidupan mba, dan kehidupan orang-orang yang segolongan dengan mba. Mba bisa makan setiap hari, mba bisa tidur dengan nyenyak di malam hari di atas kasur empuk dan aman di dalam rumah. Mba juga bisa sekolah, mba belajar mengaji, mba bisa jalan-jalan ke mal. Sementara kami di sini? Kami tidak pernah diberi kesempatan memilih, kami tidak ditanya ketika akan lahir ke dunia. Kalau kami ditanya, pasti kami tidak akan pernah mau untuk dilahirkan hanya untuk hidup di sini, dan dari orang tua yang entah kami tidak pernah tahu siapa"
---------------------------

Mba Is namanya, aku berteman dengannya sejak aku kelas 1 SMP, 17 tahun yang lalu. Usianya menjelang 40 tahun, sejak lahir tubuhnya cacat fisik, tangan kiri hanya sebatas siku, tangan kanan sebatas pergelangan tangan, tanpa jari yang sempurna, kaki kanan juga sebatas lutut, dan kaki kiri sebatas pergelangan kaki.

Suatu saat, ketika kami sedang bcanda ria......
"Jika aku meninggal nanti, aku harus masuk surga", dia berkata sambil tertawa
"Kalo tidak mba?", tanyaku nakal
"Oh, kalau enggak aku akan protes. Bagaimana mungkin aku yang terlahir seperti ini, mosok di akhirat masih harus sengsara lagi. Apa kamu gak tahu gimana perasaanku selama ini. Aku sudah rela sejak kecil menjadi bahan tertawaan anak-anak kecil. Apa bisa kamu bayangin, yang ngetawain anak kecil loh. Aku selalu pengen nangis sebenarnya. Tapi aku cuma bisa bersabar. Seumur hidupku aku sabar. Kurang sabar apa lagi aku? Pokoknya awas aja, kalo aku sampe gak masuk surga nanti" lanjutnya sambil tertawa.
Aku menelan ludah. Apakah dia betul tertawa? ...namun aku ikut tertawa kecut.

Aku tidak pernah berani untuk bertanya apakah yang dia berani untuk impikan selain surga? Sejak kecil tidak sekolah, jadi mana mungkin dia memimpikan punya karir bagus dalam pekerjaannya atau memiliki satus sosial yang tinggi di masyarakat. Apakah dia juga pernah jatuh cinta sepertiku? Apakah dia juga pernah bermimpi ingin menikah dengan laki-laki itu suatu saat nanti? Apakah dia juga berani bermimpi melahirkan anak dari rahimnya? Ya Allah, dengan kehidupan seperti itu sejak kecil, apa sebenarnya maksud-Mu untuknya? peran apa yang sebenarnya harus dia mainkan di dunia ini? Atau Engkau melakukan keteledoran ketika menciptakan dia? Lalu apa yang harus dia lakukan untuk kehidupan di sekitarnya saat ini? aku sungguh tidak mampu menebak. Aku hanya tahu keberadaannya adalah ujian bagi kami orang-orang di sekitarnya. Untuk senantiasa melihat kuasa-Mu. Untuk senantiasa merasa malu jika kami mengeluh atas segala kebaikan dan kenikmatan yang Engkau berikan pada kami selama ini. Tapi untuknya? sekali lagi aku belum bisa menebak.

-aku yg malu padamu-


Selasa, September 09, 2008

Sadarku

Aku terlahir dari kedua orang tuaku, adalah tidak di luar rencana-Mu
Aku berada di dalam keluarga, lingkungan, dan tempat tinggalku, adalah tidak di luar rencana-Mu
Aku memiliki dan bertemu dengan teman-teman dari segala arah mata angin, adalah tidak di luar rencana-Mu
Aku mendapat karunia-Mu untuk segala indra dalam tubuh fisik dan rohani yang Engkau percayakan padaku, adalah tidak di luar rencana-Mu
Aku tidak pernah dapat memilih aku ingin dilahirkan oleh siapa, dimana, di negara mana, bersuku apa dan beragama apa
Aku berada di titik ini, saat ini, adalah tidak di luar rencana-Mu

Ya Allah...
Ampuniku, jika aku pernah mengeluh dan membandingkan dengan milik orang lain atas segala ketetapan-Mu atasku
Ampuniku, jika aku pernah mengeluhkan segala tantangan yang Engkau percayakan untukku
Ampuniku, jika aku belum mampu mensyukuri segala kesulitan dan ujian yang Engkau berikan dalam setiap detik hidupku
Ampuniku, jika aku belum mampu memahami dan mengikuti seluruh petunjuk yang telah Engkau berikan

Ya Allah...
Aku hanyalah satu dari sekian mahluk ciptaan-Mu, yang senantiasa tidak memiliki kuasa apapun untuk mengubah ketetapan-Mu
Aku hanyalah satu dari sekian mahluk ciptaan-Mu, yang harus memainkan peranan sesuai dengan skenario-Mu di bumi ini
Aku hanyalah 'pemain' yang hanya Engkau beri kesempatan satu episode dalam kehidupan ini
Aku bukan siapa-siapa...tanpa-Mu

Ya Allah...
Bisikilah hatiku selalu...
Agar aku dapat berlaku seperti yang Engkau kehendaki...

Hanya untuk mendekati jalan menuju-Mu...

Lampung, Ramadhan 1429H
---------------------------

Surga untuknya

"Mba, apa yang akan masuk surga cuma orang-orang yang bisa mengaji?", tanyanya suatu saat.
"Emmm, mestinya enggak", jawabku sekenanya, "Emang kenapa?"
"Kalau emang surga cuma untuk yang bisa mengaji, sekali lagi Tuhan gak adil. Enak dong, anak-anak yang terlahir di lingkungan pesantren, atau keluarga kiai minimal. Dari lahir udah punya bakat masuk surga. Terus mereka menikah dengan keluarga pesantren yang lain juga. Berarti surga udah dikapling untuk mereka saja? Lah kalau kayak kita ini? Boro-boro belajar ngaji, nyari makan aja belum tentu dapet. Orang tua aja gak punya, sodara gak punya. Gak ada yang tanggung jawab ngajarin kami ngaji. Makanya kebanyakan dari kami ya jadi gelandangan atau preman seterusnya. Itu namanya dis...dis...nasi apa mba?"
"Diskriminasi maksud kamu?"
"Iya, pokoke gak adil kalo gitu"....kalimat ini mengaung-ngaung di telingaku

Aku teguk teh botolku dengan pelan. ……Apakah mungkin Tuhan Sang Maha segala-galanya, yang memiliki kuasa tak terbatas dan tak terjangkau oleh akal manusia, yang memiliki segala sifat kebaikan 99 Asmaul Husna, mungkinkah dapat melakukan kekeliruan atau ketidakadilan atau diskriminasi macam itu? Rasanya tidak. Bukan, bukan rasanya, tapi pasti tidak. Namun bagaimana penjelasannya, karena aku juga tidak tahu.

Surga...surga...aku sungguh tidak tahu harus menjelaskan seperti apa ttg hal ini pada dia, karena apa yang dikatakan olehnya memang logis. Logika yang telah sangat memasyarakat. Manusia yang baik-baik dengan ciri-ciri rajin beribadah logikanya akan masuk surga, sedangkan yang sebaliknya preman-preman, penjahat yang banyak ada di komunitasnya akan masuk neraka –beberapa malah ada yang masuk penjara lebih dulu- karena tidak pernah beribadah. Namun masalahnya, bagaimana jika mereka bukannya tidak mau beribadah, tapi tidak pernah tahu caranya beribadah, sepertinya.

But at last, aku menjawab pertanyaannya bahwa aku dan kita semua harus percaya pada-Mu, bahwa Engkau memiliki mekanisme perhitungan sendiri, yang tidak sama dengan perhitungan matematika kami di dunia. Bahwa Engkaulah Sang Maha Tahu atas segala-galanya, Engkaulah Sang Maha Memiliki rencana atas setiap detik kehidupan kami. Yang harus kami lakukan hanyalah berusaha melakukan segala sesuatu dengan Bismillah (orientasi hanyalah pada-Mu), belajar tanpa henti, berbuat sebaik-baiknya, tidak menyakiti orang lain, agar kami dapat terus membaca --membaca petunjuk-Mu, membaca alam-Mu, membaca lingkungan sekitar, membaca kehidupan ciptaan-Mu--.

"Jadiiii...surga juga masih terbuka untuk kita kan mba?"
"InsyaAllah masih, kan nothing impossible buat Sang Maha Kuasa, tahu artinya gak? Artinya gak ada yg gak mungkin untuk Allah kalau Dia berkenan.
Kamu percaya gak kalopun seluruh manusia yang pinter2 di dunia saat ini dikumpulin jadi satu, aku yakin kalo itupun belum tentu mampu memahami seluruh maksud-Nya kepada kita di dunia ini, apalagi memahami yang di akhirat nanti, yang mengaku tahu bisa jadi juga cuma ‘merasa tahu’, tapi belum tentu mutlak bener juga kan? Kita berdoa aja semoga Allah memberi rahmat-Nya pada kita semua, karena aku pernah baca manusia yang masuk surga bukan karena ibadahnya namun karena rahmat-Nya"
“Maksudnya? Lah katanya manusia harus beribadah untuk masuk surga?”
“Katanya, karena ibadah manusia gak akan pernah cukup untuk membayar segala kenikmatan kita di dunia. Nikmat penglihatan, pendengaran, merasakan yang enak dan lezat, sampai nikmat mencintai dan dicintai”
“Kok mba tahu, katanya mba juga gak jago mengaji, mba juga bukan manusia yang taat beribadah, keluarga mba juga biasa-biasa aja”
“Lah kamu juga, udah tahu aku gak tahu kenapa tadi nanyanya ama aku? hayoo kenapa?”
“Ya mau nanya sapa lagi mba, mau nanya orang-orang di masjid itu kayaknya terlalu tinggi, takut jawabannya gak enak, kalo nanya sama yang di sini ya sama aja”
“Ya udah kalo gitu percaya aja ama jawabanku he3x. Yang penting kita berusaha, dan sebisa mungkin berubah lebih baik setiap harinya, sekecil apapun perubahan itu, pasti Allah ngeliat usaha kita”
“Tapi mba janji jangan sombong ama kita ya kalo udah kaya nanti”
“Oke. Tapi kamu juga janji gak akan nyopet dompet orang lain lagi, cukup dompetku”
“Yeee itu dah jaman jebot masih diinget juga! katanya udah ikhlas kok masih diinget-inget terus? Hahaha”

-bahagiaku ada pada bahagiamu-
-----------------------------------

Jumat, Agustus 22, 2008

HARMONY

by: PADI

Aku mengenal dikau
Tak cukup lama…separuh usia ku
Namun begitu banyak..pelajaran
Yang aku terima

Kau membuatku mengerti hidup ini
Kita terlahir bagai selembar kertas putih
Tinggal kulukis dengan tinta pesan damai
Kan terwujud Harmony…

Segala kebaikan..
Takkan terhapus oleh kepahitan
Kulapangkan resah jiwa..
Karna kupercaya..
Kan berujung indah

Kau membuatku mengerti hidup ini
Kita terlahir bagai selembar kertas putih
Tinggal kulukis dengan tinta pesan damai
Kan terwujud Harmony…

Senin, Juni 23, 2008

Doaku

Aku mohon kekuatan,
Dan Allah memberiku kesulitan agar aku menjadi kuat
Aku mohon kebijaksanaan,
Dan Allah memberiku masalah untuk diselesaikan
Aku mohon kecukupan,
Dan Allah memberiku otak dan tenaga untuk bekerja
Aku mohon keberanian,
Dan Allah memberiku bahaya/resiko untuk diatasi
Aku mohon kasih sayang,
Dan Allah memberiku orang yang dalam kesulitan untuk ditolong
Aku mohon kemurahan,
Dan Allah memberiku kesempatan-kesempatan
Aku tidak menerima apa-apa dari yang kuinginkan,
Aku menerima segalanya dari yang kubutuhkan
Do’a ku telah diijabah

"I asked for strength, And Allah gave me difficulties to make me strong.
I asked for wisdom, And Allah gave me problems to solve
I asked for prosperity, And Allah gave me brain and strength to work
I asked for courage, And Allah gave me danger to overcome
I asked for love , And Allah gave me troubled people to help
I asked for favour, And Allah gave me opportunities
I received nothing I wanted, I received everything I needed
My Prayer has been answered "

(Al Muslim).

Kamis, Juni 12, 2008

Apa Kata Dunia (Ost Naga Bonar)

by: Melly Goeslaw & Deddy Mizwar

Apa kata dunia bila ku tak bersamamu
Apa kata dunia bila melihatmu menangis
Buah semangka di dasar laut
Tak disangka hatiku terpaut
Ku kan berjanji slalu bersamamu

Apa kata dunia bila ku tak punya cinta
Apa kata dunia bila ku tak bersamamu
Buah nangka kulitnya berduri
Tak disangka hatiku tercuri
Bukan merajuk ku sungguh cinta

Cinta biarkan ada dan kita takkan berpisah
Hanya maut yang bisa memisahkan cinta
Aku akan berjanji demi bumi yang kupijak
Kan kudampingi dirimu selamanya
-------

Senin, Juni 09, 2008

Gambar Orang Beribadah...(Humor Ala Gus Mus)

Ketika si Nanang (bukan nama sebenarnya) masih duduk di bangku SD, ia mendapat tugas kliping dari guru PMP-nya (PMP, Pendidikan Moral Pancasila. Sekarang menjadi pelajaran Kewarganegaraan).

“Coba kalian kliping gambar atau foto orang yang sedang menjalankan ibadah sesuai agamanya masing-masing. Kumpulkan minggu depannya”, perintah Ibu Guru kepada Nanang dan kawan-kawannya. Seminggu berlalu, rupanya si Nanang lupa akan tugasnya. Hari itu, Ibu guru PMP pun menyuruh Nanang dan kawan-kawannya mengumpulkan tugas kliping. Si Nanang pun kelabakan. Segera ia mengambil pas foto dirinya dari tasnya, dan menempelkannya di selembar kertas dan memberikannya judul ”Tugas Kliping Gambar Orang Beribadah”.

Ibu guru PMP pun memeriksa tugas murid-muridnya. Ketika sampai di meja si Nanang, Ibu guru tersebut pun marah. “Apa maksudnya kamu menempel foto kamu sendiri di lembar tugas kliping ini?, tanya Ibu guru gusar. Nanang pun dengan tenang menjawab, ”Ini gambar orang beribadah Bu, ibadah puasa”, tandas si Nanang.
-----

Humor yang tampak 'biasa' tapi menyentil. Bahwa bu Gurupun tidak dapat menyalahkan Nanang even ketika difoto si Nanang tidak dalam kondisi puasa, karena yang dapat mengetahui kebenaran ibadah puasa itu adalah Nanang dan Allah Sang Maha Mengetahui. Bahwa esensi ibadah itu adalah tidak tampak dengan mata kita=manusia, karena niatnya terletak di dalam hati. Bahwa seringkali kita merasa dapat menilai ibadah kita sendiri dan juga ibadah orang lain. Bahwa sebenarnya hanya Allah yang mengetahui dan berhak menilai setiap niat ibadah yang kita lakukan:-)

DUNIA SERBA TUHAN ATAWA TUHAN SEMAKIN BANYAK

(Mengutip dari Sang Guru di Gubuk maya A. Mustofa Bisri)

Di mana-mana semakin banyak tuhan
Di Irak dan Iran
Di Israel dan Afganistan
Di Libanon dan Nikaragua
Di India dan Srilangka
Di JEpang dan Cina
Di Korea dan Pilipina

Tuhan semakin banyak
Di Amerika dan Rusia
Di Eropa dan Asia
Di Afrika dan Australia
Di NATO dan PAlta Warsawa
Di PBB dan badan-badan dunia

Dimana-mana tuhan, ya Tuhan
Disini pun semua serba tuhan
Disini pun tuhan merajalela
Memenuhi desa dan kota
Mesjid dan gereja
Kuil dan pura
Menggagahi mimbar dan seminar
Kantor dan sanggar
Dewan dan pasar
Mendominasi lalu lintas
Orpol dan ormas
Swasta dan dinas

Ya Tuhan, di sana-sini semua serba tuhan
Pernyataanku pernyataan tuhan!
Kebijaksanaanku kebijaksanaan tuhan!
Keputusanku keputusan tuhan!
Pikiranku pikiran tuhan!
Pendapatku pendapat tuhan!
Tulisanku tulisan tuhan!
Usahaku usaha tuhan!
Khutbahku khutbah tuhan!
Fatwaku fatwa tuhan!
Lembagaku lembaga tuhan
Jama’ahku jamaah tuhan!
Keluargaku keluarga tuhan!
Puisiku puisi tuhan!
Kritikanku kritikan tuhan!
Darahku darah tuhan!
Akuku aku tuhan!
Ya Tuhan!

Rabu, Juni 04, 2008

Martabak Tahu

Yang ini juga oke, simple tapi nyummy...

Bahan Kulit : Kulit lumpia (beli yang udah jadi az, 30 biji). or kalo yang mau buat sendiri, bahannya: kocok terigu 500gr, telur 2 butir, mentega 50gr, air 200ml (bisa diukur sendiri tingkat kekentalannya pada waktu didadar), royco, garam sckpnya. Buat dadar dg pan anti lengket. Bisa menjadi 30-35 buah.
Minyak untuk menggoreng.

Bahan Isi: kornet 200gr, tahu 400 gr (or sckpnya, sesuai selera), telur 3-4 butir, daun bawang 5 batang, lada halus, garam halus, royco.
Bumbu halus: bawang bombay cincang halus, haluskan 5 siung bawang putih & 4 siung bawang merah.

Caranya:
Isi: Tumis bawang bombay sampai layu, masukkan bumbu halus sampai harum, kornet hingga berubah warna, tahu, garam, lada dan royco, tunggu hingga matang, masukkan daun bawang (tidak perlu matang), angkat.
Setelah hangat masukkan telur, aduk hingga rata.
Martabak: Siapkan dadar, isi dengan bahan isi, lipat segi empat, goreng hingga matang.

Sajikan dg cabe rawit or saos sambel, siap dimakan deh! Ponakan suka semua n bergizi euy...

Bolu Tape (Santan)

Yang satu ini juga enak nih, mmm actually agak beda az dari yg gak pake santan.

Bahan :
  • 400 gr tape singkong yg manis
  • 200 ml santan kental (kara)
  • 8 butir telur225 gr
  • gula kastor200 gr terigu kunci biru
  • 50 ml minyak goreng1 sdm emulsifier
  • 50 gr keju cheedar parut utk taburan

Cara Membuat:
Hancurkan tape singkong sampai lembut, campur dengan santan, aduk rata, sisihkan. Kocok telur, gula pasir dan emulsifier sampai mengembang dan kental, msukan terigu sambil diayak diatas adonan, aduk rat. Masukan tape singkong, aduk rata, terakhir masukan minyak goreng, aduk rata. Tuang adonan ke loyang atau ke cetakan muffin yg telah diisi cup paper, taburi keju parut. Oven kurang lebih 25 menit atau sampai menguning.

Brownies Kukus

Longwiken kmrn coba bbrp resep baru. Udah coba beberapa resep brownies kukus, tp resep ini menurutku yg paling ok. Simple bahan dan caranya, tp nyummmy banget. Kalau ada yg pgn nyoba, dijamin gak bakalan nyesel (kalo nyesel ya gpp juga he2..)

Bahan:
  • Telur 6 butir
  • Gula 225 gram
  • Vanili secukupnya
  • Garam secukupnya
  • Emulsifier 1/2 sdt teh (buat yg gk familiar, emulsifier tuh alias SP)
  • Terigu 125 gram, ayak, aduk rata dg coklat bubuk
  • Coklat bubuk 50 gram, ayak, aduk rata dg terigu
  • Minyak 175 ml
  • Dark Cooking Cokelat 100 gram, lelehkan (ditim yach), setelah agak anget campur dg minyak.
  • Susu Kental Manis (SKM) 75 ml

Cara:Kocok telur dan gula (dan atau SP) hingga mengembang, masukkan campuran tepung terigu, cokelat bubuk, garam dan vanili. Aduk perlahan hingga rata. Masukkan campuran minyak dan coklat leleh, aduk hingga rata. Sisihkan sepertiga bagian adonan, beri SKM (susu kental manis), aduk rata.
Bagi 2 adonan tanpa SKM, bagian I kukus selama 10 menit, tambahkan adonan dg SKM selama 10 menit, terakhir masukkan adonan sisa tanpa SKM, lanjutkan mengukus selama kurang lebih 20 menit. Angkat:)


Kalo mo buat tamu, bisa dihias dengan dark ccooking coklat plus mentega yg dilelehkan.
Btw, tadi aku juga coba tambahkan keju cheddar parut pada lapisan paling akhir. Ternyata ok juga, n keluargaku jadi lbh suka coz ada taste yg beda az!

Pepes Jamur

Bahan:
  • Jamur kancing 250 gr (potong sesuai selera)
  • Ati ampela ayam 5 pasang
  • Telur 1-2 butir
  • Daun kemangi sesuai selera
  • Daun bawang (iris 1 cm)
  • Cabe merah 5 buah (iris serong)
  • Cabe hijau 5 buah (iris serong)
  • Tomat hijau 2 buah (potong dadu)
  • daun salam 5 lmbarbatang
  • sereh 3 batang
  • daun pisang untuk membungkus

Bumbu halus: bawang merah 8 siung, bawang putih 5 siung, kemiri 5 butir, cabe rawit 10 buah (sesuai selera), cabe merah 5 buah, kunyit 2 cm, garam sckpnya, royco (or terserah)Apalagi yach...kyaknya sih udah semua aku tulis:)

Caranya: campur semua bahan, bungkus dalam daun pisang, semat & kukus selama 40 menit. (Bisa jadi 10 bungkus tuh, or sesuai selera masing2 mo dibungkus seperti apa). Dan setelah dingin, sajikan.

Rasanya lmyn luar biasa loh...he2 amatir bgt:-)

Sabtu, Mei 31, 2008

Renungan

Renungan dari Rumi:

“Di hadapan Keagungan-Nya, awasi hatimu baik-baik agar pikiranmu tidak membelenggumu. Dia melihat kesalahan, pendapat dan hasrat sejelas sehelai rambut di susu murni"

"Manusia sungguh2 mengabdi, dan berupaya keras ikhlas, mengharapkan pahala.
Ini sungguh dosa yang tersembunyi.
Perbuatan yang dianggap bersih oleh orang saleh ternyata kotor.”
----

Children Learn What They Live (Anak Belajar Dari Kehidupannya)

by Dorothy Law Nolte

"If children live with criticism, they learn to condemn
(Bila anak hidup dengan kritikan, mereka belajar untuk mengutuk)
If children live with hostility, they learn to fight
(Bila anak hidup dengan permusuhan, mereka belajar untuk melawan)
If children live with fear, they learn to be apprehensive
(Bila anak hidup dengan ketakutan, mereka belajar untuk khawatir)
If children live with pity, they learn to feel sorry for themselves
(Bila anak hidup dengan belas kasihan, mereka belajar membelaskasihani diri sendiri)
If children live with ridicule, they learn to feel shy
(Bila anak hidup dengan ejekan, mereka belajar menjadi pemalu)
If children live with jealousy, they learn to feel envy
(Bila anak hidup dengan iri hati, mereka belajar menjadi pendengki)
If children live with shame, they learn to feel guilty
(Bila anak hidup dengan rasa malu, mereka belajar untuk merasa bersalah)
If children live with encouragement, they learn confidence
(Bila anak hidup dengan dukungan, mereka belajar untuk percaya diri)
If children live with tolerance, they learn patience
(Bila anak hidup dengan toleransi, mereka belajar menjadi sabar)
If children live with praise, they learn appreciation
(Bila anak hidup dengan pujian, mereka belajar untuk menghargai)
If children live with acceptance, they learn to love
(Bila anak hidup dengan penerimaan, mereka belajar untuk mencintai)
If children live with approval, they learn to like themselves
Bila anak hidup dengan pengakuan, mereka belajar untuk menyukai dirinya sendiri)
If children live with sharing, they learn generosity
(Bila anak hidup dengan berbagi, mereka belajar menjadi murah hati)
If children live with honesty, they learn truthfulness
(Bila anak hidup dengan kejujuran, mereka belajar tentang kebenaran)
If children live with fairness, they learn justice
(Bila anak hidup dengan keadilan, mereka belajar menjadi adil)
If children live with kindness and consideration, they learn respect
(Bila anak hidup dengan kebaikan hati dan perhatian, mereka belajar menghargai)
If children live with security, they learn to have faith in themselves
(Bila anak hidup dengan rasa aman, mereka belajar untuk mempunyai keyakinan)
If children live with friendliness, they learn the world is a nice place in which to live
(Bila anak hidup dengan rasa persahabatan, mereka belajar menemukan cinta dalam kehidupan)"
-----

Minggu, Mei 25, 2008

Bangkit

by: Deddy Mizwar

Bangkit Itu… Susah
Susah melihat orang lain susah
Senang melihat orang lain senang

Bangkit itu… Takut

Takut Korupsi
Takut makan yang bukan haknya

Bangkit Itu… Mencuri
Mencuri perhatian dunia dengan Prestasi

Bangkit itu… Marah
Marah bila martabat bangsa dilecehkan

Bangkit itu… Malu
Malu jadi benalu
Malu karena minta melulu

Bangkit itu… Tidak Ada
Tidak ada kata menyerah
Tidak ada kata putus asa

Bangkit itu… Aku
Aku…untuk Indonesiaku

Puisi di atas dibacakan oleh aktor & sineas favoritku Deddy Mizwar dalam satu iklan layanan masyarakat Kebangkitan Nasional ke 100 tahun ini. Puisi yang mengingatkan kita akan nilai2 dan sikap2 yang tidak tercermin dalam potret bangsa kita akhir2 ini. Puisi yang mengingatkan kita akan nilai2 & sikap2 untuk seluruh lapisan bangsa kita, yang ada di atas (yang kaya, yang menjadi pejabat) dan yang ada di bawah (yang mengaku miskin).

Sabtu, Mei 24, 2008

Kenaikan BBM......(The Looser vs The Winner)

The looser says..."Its possible, but its difficult!"
The winner says..."Its difficult, but its possible!"


Aku nangkep banget perbedaan 'makna' dari kedua kalimat di atas. Kalimat yg aku dapet 10 tahun lalu dari salah seorang senior sewaktu kuliah dulu ketika beliau memberi materi ttg keprofesian, dan sampe sekarang kalimat2 ini jg sering kuforward utk adik2, ponakan, dan siapapun.

Saat ini pemerintah memutuskan untuk menaikkan harga BBM untuk kesekian kalinya, karena kenaikan harga minyak mentah dunia yang telah mencapai hampir USD130 per barrel, dan membuat pemerintah tidak memiliki pilihan lain selain mengurangi subsidi BBM. Sebelum kenaikan harga BBM direalisasikan, hampir semua TV dan media cetak sudah menampilkan berita2 penolakan yang datang dari berbagai pihak baik masyarakat, mahasiswa sampai dengan tokoh2 politik. Potret kemiskinan juga ditampilkan di mana-mana. Masyarakat miskin yang mengantri minyak tanah, mengantri premium, mengantri BLT (tidak hanya mengantri namun juga ricuh berebut untuk mengaku sebagai yang berhak menerima bantuan, menghabiskan banyak energi utk menyalahkan pihak lain) dll. Namun sekali lagi pemerintah mengatakan tidak ada pilihan lain untuk menyelamatkan perekonomian bangsa.

Sedih juga melihat potret2 yang ada skrg. Bukan hanya karena merasa ketidak berpihakan pemerintah kepada masyarakat kecil, masyarakat miskin. Namun lebih kepada sedih dengan kondisi bangsa, kondisi mental bangsa kita. Banyak pihak yang memanfaatkan situsi ini utk mengambil keuntungan pribadi. BBM belum naik, namun sudah menimbulkan kepanikan karena BBM banyak yang ditimbun, sehingga mengakibatkan banyak harga barang sudah terikut naik. Dan hal inilah yang sebenarnya menimbulkan ketidakstabilan kondisi.
Bukan tidak berempati dengan mayoritas masyarakat kita yang telah menjerit2 akibat efek kenaikan harga ini. Karena akupun dan sebagian besar keluargaku ada di dalam mayoritas kelompok itu. Aku bahkan tidak memiliki sepeda motor apalagi mobil. Namun bukan kemudian itu menjadikan kita menyerah pada kondisi yang ada. Bukankah hidup ini memang ujian? Bukan hanya bagi yang kekurangan, namun juga bagi yang hidup berkecukupuan ataupun berkelebihan.

Aku yakin kalau pemerintah juga bertaruh banyak hal utk pilihan ini. Dan aku yakin kita semua akan bisa melewati ini semua. Keyakinan dalam setiap kesulitan akan ada kemudahan. Keyakinan bahwa Allah tidak akan melewatkan sedikitpun usaha dan perjuangan kita. Keyakinan bahwa Allah tidak menyukai kita yang berputus asa. Keyakinan bahwa Allah sangat tidak menyukai kita yang tidak bersyukur, bersyukur atas setiap rezeki dan setiap ujian. Keyakinan bahwa Allah mengharapkan kita untuk selalu yakin kepadaNya, kepada janji2Nya.

Dan inilah saatnya kita bersikap, ingin menjadi the looser atau the winner, seperti pilihan di atas!

Selasa, Mei 20, 2008

The Spirit Carries On

by: Dream Theatre

Where did we come from?
Why are we here?
Where do we go when we die?
What lies beyond
And what lay before?
Is anything certain in life?

They say, "Life is too short,"
"The here and the now"
And "You're only given one shot"
But could there be more,
Have I lived before,
Or could this be all that we've got?

If I die tomorrow
I'd be all right
Because I believe
That after we're gone
The spirit carries on

I used to be frightened of dying
I used to think death was the end
But that was before
I'm not scared anymore
I know that my soul will transcend

I may never find all the answers
I may never understand why
I may never prove
What I know to be true
But I know that I still have to try

If I die tomorrow
I'd be allright
Because I believe
That after we're gone
The spirit carries on

[Victoria:]
"Move on, be brave
Don't weep at my grave
Because I am no longer here
But please never let
Your memory of me disappear"

[Nicholas:]
Safe in the light that surrounds me
Free of the fear and the pain
My questioning mind
Has helped me to find
The meaning in my life again
Victoria's real
I finally feel
At peace with the girl in my dreams
And now that I'm here
It's perfectly clear
I found out what all of this means

If I die tomorrow
I'd be allright
Because I believe
That after we're gone
The spirit carries on


Sama dengan mereka, segenap hati dan akalku sudah sepakat kalau ada kehidupan itu nantinya, dan itulah kehidupan yang abadi. Yang harus dilakukan dalam kehidupan skrg cuma menyiapkan diri sebaik-baiknya, berusaha mencintaiNya untuk mendapatkan cintaNya, entah surga atau neraka yang akan kudapat, biarlah itu menjadi urusanNya.

(posting lagu ini karena baru az baca postingan di blog tetangga)

Sabtu, Mei 10, 2008

Tidak Berani Mengeluh....

Pagi tadi aku baru tiba di Jakarta dari Semarang, dan sebelumnya dari Surabaya, Sidoarjo, Malang dan Kediri. Aku sangat menikmati satu minggu ini, walau kemarin sempat tertinggal kereta 5 menit, sehingga harus menunggu jadwal 5 jam kemudian dan harus membeli tiket baru, namun semua tetap aku jalani dengan tertawa karena positifnya menjadikan aku bisa bertemu dengan teman kuliah yang sudah 5-6 tahun tidak bertemu, dan aku juga masih bisa menikmati nasi gudeg Semarang di Simpang Lima.

Sampai di Jakarta, tidak terasa capek karena langsung terbayar dengan excitement mendapatkan keponakan baru, kembar cewek semua, lucu2 namun masih di inkubator di RS karena masih terlalu kecil. Siangnya, keponakan yang satu menagih jalan2 plus ada ‘titipan’ untuk membeli sesuatu di ITC Cempaka Mas. Pulang sore, kaki baru terasa pegal. Namun setelah magrib aku masih harus ke stasiun Gambir untuk membeli tiket pulang esoknya, karena ini long wiken takut juga kalau kehabisan tiket.

Dan aku berangkat sebelum makan, walaupun sebenarnya perut sudah berasa lapar, bercampur capek dan mata mengantuk. Di jalan terkena macet. Alhamdulillah sampai di Gambir masih tersisa tiket. Aku langsung membayar tiket dan membayangkan pulang, lalu membeli pecel lele dengan sambal wijen kesukaanku lalu membayar tagihan perutku. Namun baru 20 meter dari loket, ban sepeda motor bocor, alamak. Tanya ke tukang ojek, diarahkan ke tukang tambal ban di dekat pintu masuk stasiun, tepat di bawah jalan layang stasiun. Kakakku menuntun motor, aku berjalan di belakangnya sambil sedikit meratapi perutku yang lapar plus mataku yang ngantuk plus kakiku yang pegal. Cukup jauh juga ternyata, namun ketemu juga setelah bberapa kali bertanya.

”Tambal ban? Di situ bang!”, mataku mengikuti telunjuk tukang parkir di pintu masuk stasiun yang langsung memberitahu karena melihat kami menuntun motor. Aku tidak menemukan tulisan ’TAMBAL BAN’ melainkan cuma mobil2 terparkir di parkir inap stasiun. ”Iya, di situ, masuk aja”, si tukang parkir berkata lagi melihat kami kebingungan. Kami terus saja sambil mengucap terima kasih, dan berhenti ketika ada orang di antara mobil2 yang terparkir dengan beberapa alat tambal sederhana.

Di sini gelap. Penerangan hanya dari stasiun. Si mas mencari posisi yang pas agar dia bisa menemukan lubang yang bocor dan bisa menambalnya. Kakiku digigit beberapa nyamuk sekaligus. Gatal sekali.

”Saya tidak menambal ban mas, tapi saya membantu orang, cari amal. Makanya gak pake tulisan2 atau plang. Tapi kalau di lingkungan stasiun semua sudah tahu tempat ini”. Itu yang terlontar dari mulut ’si penambal ban’ yang membantu kami malam itu. ”Mas, tinggal disini?”. ”Enggak, tapi kadang saya tidur disini, karena tugas saya menjaga parkiran ini, dan menyusun (mendorong) mobil2 di parkiran inap sini”.

Di ’rumahnya’ yang outdoor ini, kulihat ada rak kayu, terdiri atas 6 loker, dan aku melihat beberapa orang datang dan pergi menaruh dan mengambil sesuatu dari masing2 loker. Ada beberapa baju tergeletak beserta beberapa barang lain, dan ada sepeda juga di situ. Rumahnya beratap jalan layang stasiun gambir. Tiba2 aku mendengar obrolan dari balik mobil2 yang terparkir di belakangku. Penasaran aku bergeser dan kulihat ada 3 wanita dewasa (ibu2) dan beberapa anak2 sedang menggelar alas untuk tidur di sela2 mobil yang terparkir.
”Anaknya udah berapa mas?” aku bertanya. ”Saya belum menikah”. ”Ohh...” aku cukup heran karena menurutku wajahnya sudah menunjukkan umur 35-an. ”Saya baru 25 tahun ini”. ”Saya belum siap menikah. Takut keteteran. Saya juga masih membiayai ponakan di kampung di Purworejo. Kalau saya menikah nanti yang di kampung bingung”. Aku sempat berfikir salah satu dari anak2 yang akan tidur itu adalah anaknya, ternyata bukan.

Kakiku masih digigitin nyamuk, tapi aku tidak berani bereaksi seperti biasa terhadap mereka kali ini, karena aku mengingat anak2 dan ibu2 yang tidur di sela2 mobil itu apakah mereka juga sempat memakai lotion anti nyamuk, rasanya tidak, namun anak2 itu juga tidak mengeluh gatal.

Beberapa menit kemudian, ban sudah tertambal. Si mas tidak mematok harga untuk pertolongan yang dilakukannya. Kami siap untuk pulang. Aku tidak berani mengeluh lapar walaupun si cacing perutku sudah menjerit2 karena sudah terlambat beberapa jam. Aku tidak berani mengeluh kakiku gatal, karena membayangkan anak2 itu mungkin sudah digigit ratusan nyamuk saat ini. Aku tidak berani mengeluh capek, karena anak2 dan ibu2 itu mungkin sudah tidak sempat lagi merasakan capek dan gatal karena gigitan nyamuk karena memang sudah terlalu capek sehingga langsung tertidur di sela2 mobil yang terparkir. Aku tidak berani mengeluh karena nanti malam harus kepanasan karena AC di rumah sedang rusak, karena anak2 dan ibu2 itu bahkan tidur dengan dinding kendaraan2 yang terparkir dan atap jalan layang stasiun. Aku tidak berani mengeluh lagi malam ini.

Stasiun Gambir. 4 Mei 2008.

Naksir Perabot!


Di kelas bisnis kapal Windu Karsa Dwitya yang aku naiki dari Bakauheni-Merak kali ini, aku menemukan satu perabot yang bagus. Satu perabot multifungsi yang terdiri dari tempat sampah terpilah untuk 3 jenis sampah, tempat penyimpan tabung pemadam kebakaran, dan bagian atas dibuat untuk menaruh tanaman hias. Di bagian belakang, ada sofa dimana aku gunakan untuk istirahat ketika menghabiskan waktu penyebrangan selama lebih kurang 2,5 jam.

Kapal ini sebelumnya adalah milik negara Jepang (sstt…aku hanya menebak, karena seluruh petunjuk di dalam kapal di tulis dalam bahasa dan tulisan Jepang, dengan translate dalam bahasa Inggris di bawahnya). Dan aku tidak yakin kalau ada orang kita yang membeli dalam keadaan baru, itu makanya aku menduga sebelumnya ini adalah kapal milik Jepang. Selain dari tulisan2, interior dalam kapal ini juga bersih dan menarik. Dan tempat sampah ini adalah bagian yang aku paling tertarik.

Namun, ketika kulongok (baca: mengintip he2) bagian tempat sampahnya di dalamnya, aku membayangkan si desainer pasti akan sangat kecewa (atau malah marah2) jika dia tahu hasil desainnya tidak dimanfaatkan dengan baik disini. 3 bagian ruangan yang seyogyanya untuk menempatkan sampah terpilah, minimal utk 3 jenis sampah yang berbeda yaitu plastik, organik dan kertas (mungkin...), tapi di kapal di Indonesia ini tetap saja semua jenis sampah masuk di ketiga bagian tempat sampah itu!

di Pelabuhan

Pukul 8 malam di hari 24 April 2008, aku sampai di pelabuhan Bakauheni. Setiap kali sampai disini aku selalu menikmati pemandangan di luar bis yang sedang antri. Laut yang indah di waktu malam karena cahaya lampu2 pelabuhan seolah kontras dengan kerasnya hidup yang ditunjukkan oleh ’penghuni2’ pelabuhan ini. Pelabuhan yang tidak hanya diisi oleh kaum2 lelaki namun juga ibu2 yang menjajakan pop mie, air minum mineral dan kopi susu hangat satu persatu menyisir bis yang antri masuk ke kapal. Aku membayangkan mungkin salah satu dari ibu yang menjual pop mie ini memiliki 2 anak perempuan dan 1 laki-laki yang sekarang sedang menunggu di rumah. Mereka makan dengan lauk tempe goreng yang dibeli dari hasil keuntungan menjual pop mie yang masih harus dibagi dengan biaya untuk sekolah dan biaya kontrakan. Aku juga membayangkan kenapa si ibu harus sampai berjualan sampai malam2 di pelabuhan, jangan2 suaminya sudah meninggal, atau sedang sakit sehingga tidak bisa bekerja, atau jangan2 suaminya pergi meninggalkan dia dan anak2 untuk bersama wanita lain. Halah...aku malah mikir yang aneh2. Yang pasti, si ibu mencoba mencari nafkah untuk dirinya sendiri dan untuk keluarganya, dengan cara yang baik memenuhi kebutuhan orang2 yang ’sedikit lapar’ dan ’ingin menghindari masuk angin’ dengan makan atau minum yang hangat2. Dan aku salah satu yang membutuhkannya.

Mengapa aku memilih 'menikmati' situasi ini, karena saat2 ini selalu mengingatkanku untuk selalu mengucap Alhamdulillah dan Istighfar dalam rangka syukurku atas segala apa yang Tuhan berikan, dan merefresh segenap semangat untuk berbuat lebih baik esok hari dan esoknya lagi!

Rabu, Mei 07, 2008

Usah Kau Lara Sendiri

by: Katon Bagaskaara & Ruth Sahanaya

Kulihat mendung menghalangi pancaran wajahmu
tak terbiasa kudapati terdiam mendura
Apa gerangan bergemuruh di ruang benakmu
sekilas galau mata ingin berbagi cerita

Kudatang sahabat, bagi jiwa
saat batin merintih
usah kau lara sendiri
masih ada asa tersisa

Letakkanlah tanganmu di atas bahuku
biar terbagi beban itu dan tegar dirimu
Di depan sana cah'ya kecil tuk memandu
tak hilang arah kita berjalan menghadapinya

Sekali sempat kau mengeluh, kuatkah bertahan?
satu persatu jalinan kawan beranjak menjauh

Kamis, April 17, 2008

If Tomorrow Never Comes

by: Ronan Keating

Sometimes late at night
I lie awake and watch her sleeping
She's lost in peaceful dreams
So I turn out the lights and lay there in the dark
And the thought crosses my mind
If I never wake up in the morning
Would she ever doubt the way I feel
About her in my heart

If tomorrow never comes
Will she know how much I loved her
Did I try in every way to show her every day
That she's my only one
And if my time on earth were through
And she must face the world without me
Is the love I gave her in the past
Gonna be enough to last

If tomorrow never comes'
Cause I've lost loved ones in my life
Who never knew how much I loved them
Now I live with the regret
That my true feelings for them never were revealed
So I made a promise to myself
To say each day how much she means to me
And avoid that circumstance
Where there's no second chance to tell her how I feel

If tomorrow never comes
Will she know how much I loved her
Did I try in every way to show her every day
That she's my only one
And if my time on earth were through
And she must face the world without me
Is the love I gave her in the past
Gonna be enough to last
If tomorrow never comes
So tell that someone that you love
Just what you're thinking of
If tomorrow never comes


Nice song that reminds us to tell everyone how much we love him/her/them since we never know if we still have tomorrow:-)

Minggu, April 13, 2008

Kebenaran Plastik (2)




Fakta tentang plastik lagi neeehh...

KESATU: Tas plastik dibuat dari sumber daya alam yang langka yaitu minyak dan menciptakan polusi mulai dari pembuatan sampai pembuangannya. 120 juta barel minyak mentah , sumber alam yang tidak dapat diperbaharui, diperlukan untk produksi satu trilion kantong plastik setiap tahun diseluruh dunia

KEDUA: Plastik menimbulkan masalah sampah di jalan-jalan , sungai dan saluran air, pantai dan lingkungan kelautan.47% sampah yang terbawa angin dari tempat pembuangan akhir, sebagian besar adalah kantong plastik

KETIGA: Sekitar 80% sampah dilautan berasal dari daratan, dan hampir 90% adalah plastik. Dalam bulan Juni 2006 program lingkungan PBB memperkirakan setiap mil persegi ada 46,000 sampah plastik mengambang dilautan

KEEMPAT: Suatu laporan. Sampah Plastik Dilaut Dunia, oleh Greenpeace, menyatakan bahwa sedikitnya 267 jenis biota laut telah menderita dari jeratan atau mencerna sampah laut. Diperkirakan 1 juta burung laut menelan atau terjerat jaring plastik atau sampah lainnya setiap tahun

KELIMA Kantong plastik dianggap sebagai produk yang dapat dibuang dan tidak hancur ditempat pembuangan. Diperlukan 1,000 tahun bagi plastik untuk terurai dan hancur.

KEENAM Hanya 0.6% s/d 1% kantong plastik yang dapat didaur ulang diseluruh dunia, sisanya tetap mengendap ditanah

KETUJUH Sampah plastik yang dibuang sembarangan menyumbat saluran air dan menyebab kan banjir

KEDELAPAN: Sampah tas plastik yang dibuang ke saluran air mengakibat kan genangan air yang menjadi sarang pembiak an nyamuk penyebab pe nyakit demam berdarah

KESEMBILAN: Negara dan kota-kota yang telah melarang atau mengurangi penggunaan kan tong plastik adalah San Francosco, Hong Kong, Singapura, Australia, Irelandia,Taiwan, Mumbai Scotlandia, Perancis, Tanzania, Switzerland, Denmark, Jerman, Africa Selatan, Philippina dan terakhir adalah Australia dan China

KESEPULUH Pengenaan cukai sebesar 15 sen atas tas belanja plastik di Republik Irlandia telah menurunkan pemakaian nya sampai dengan 90%.

Sabtu, April 12, 2008

Kampanyekan Bahaya Kantong Plastik Sejak Dini

Sebagian besar masyarakat kita memang belum memahami mengapa kita harus mengurangi pemakaian plastik kresek. Jangankan masyarakat awam, ketika hal ini coba saya tanyakan kepada mahasiswa (Teknik Kimia) yang notabene komunitas yang seharusnya memiliki informasi lebih tentang ini, ternyata tidak semua bisa 'berfikir kritis' ttg hal ini, lah apalagi anak2:-/

Dan mungkin bbrp hal berikut ini bisa mengingatkan kita semua akan pentingnya usaha mengkampanyekannya minimal kepada keluarga, teman dan anak2 kita:
1. Konsumsi akan plastik untuk beberapa kebutuhan memang hampir tidak dapat dihindarkan, sehingga untuk mengganti total pemakaian plastik dengan bahan lain tentu sangat tidak memungkinkan, sehingga hal terbaik yang bisa kita lakukan adalah PENGURANGAN KONSUMSI PLASTIK
2. Bahan baku plastik konvensional adalah minyak bumi. Kita dapat bayangkan seberapa besar minyak bumi yang diproduksi menjadi plastik untuk seluruh kebutuhan di dunia. Coba kita hitung saja berapa banyak plastik yang kita gunakan dalam sehari, mulai dari plastik pembungkus belanjaan dapur, plastik air minum kemasan, plastik pembungkus snack, plastik pembungkus belanjaan di supermarket, hingga plastik kemasan diapers or pembalut wanita, dll. Jika jumlah itu kita kalikan jumlah manusia yang juga menggunakan plastik dalam kesehariannya, maka dapat kita bayangkan berapa jumlah total konsumsi plastik kita. Walaupun saat ini juga telah dan sedang dikembangkan riset2 tentang bioplastik yaitu plastik yang diproduksi dari bahan2 terbarukan seperti kelompok pati2an, namun produk ini masih sangat terbatas karena biaya produksi yang masih sangat mahal.
So jangan komplain jika harga BBM semakin naik, karena stok minyak bumi pun semakin terbatas!
3. Pasca penggunaan. Menurut saya, plastik bekas yang akan kita buang itulah yang menyimpan masalah terbesar. N beberapa infonya sudah saya tulis di sini.

Usaha pencerdasan masyarakat adalah hal penting yang seharusnya dilakukan oleh pemerintah dan kita semua dalam hal ini. Dan kayaknya kita (siapapun: guru, mahasiswa, dokter, ibu rumah tangga, karyawan dll) juga harus mulai mengikuti langkah2 yang telah dilakukan oleh beberapa kelompok yang memang perduli seperti Geng Anti Kresek di Yogyakarta, dan juga IDEP Foundation di Bali!

oh ya, posting ini terinspirasi artikel dari Kompas 11 Februari 2008 berikut ini:
Kampanyekan Bahaya Kantong Plastik sejak Dini

Bandung, Kompas - Kesadaran mengurangi penggunaan kantong plastik dalam kehidupan sehari-hari harus ditanamkan sejak dini karena kantong plastik tidak dapat terdegradasi di alam.

Hal ini diingatkan Asisten Deputi Urusan Pengendalian Pencemaran Limbah Domestik dan Skala Usaha Kecil Kementerian Negara Lingkungan Hidup Tribangun L Song di sela-sela Kampanye Antikantong Plastik di Kampus Institut Teknologi Bandung, Sabtu (9/2).

Kegiatan yang dimotori Himpunan Mahasiswa Teknik Lingkungan ITB ini diikuti ratusan pelajar, mahasiswa, artis, dan aktivis lingkungan hidup di Kota Bandung.

Di berbagai negara maju, kampanye antikantong plastik (white pollution) sudah menjadi hal lumrah. Pemerintah China dan Australia bahkan telah mengeluarkan kebijakan larangan bagi supermarket dan toko-toko membagi-bagikan plastik undegradable (tidak dapat terurai).

Muhammad Chairul, dosen Teknik Lingkungan ITB, mengatakan, sampah plastik rata-rat memiliki porsi sekitar 10 persen dari total volume sampah. Dari jumlah itu, sangat sedikit yang didaur ulang. Padahal, sampah plastik berbahan polimer sintetik tidak mudah diurai organisme dekomposer. Butuh 300-500 tahun agar bisa terdekomposisi atau terurai sempurna.

Membakar plastik pun bukan pilihan baik. ”Plastik yang tidak sempurna terbakar, di bawah 800 derajat Celsius, akan membentuk dioksin. Senyawa inilah yang berbahaya,” ujarnya.

GIE

by: Eross & Okta

Sampaikanlah pada ibuku
Aku pulang terlambat waktu
Ku akan menaklukkan malam
dengan jalan pikiranku

Sampaikanlah pada bapakku
Aku mencari jalan atas
Semua keresahan-keresahan ini
Kegelisahan manusia retaplah malam yg dingin

reff:
Tak pernah berhenti berjuang
Pecahkan teka-teki malam
Tak pernah berhenti berjuang
Pecahkan teka-teki keadilan
Berbagi waktu dengan alam
Kau akan tahu siapa dirimu
Yg sebenarnya hakikat manusia

Keadilan, keadilan
Akan aku telusuri jalan yg setapak ini semoga kutemukan jawaban
Jawaban, jawaban, jawaban, oh oh oh
..............


Tak pernah berhenti berjuang, pecahkan teka teki kehidupan. Semoga bisa kutemukan jawaban:)

Jumat, April 11, 2008

Cerita SUKRI....filosofi "hidup ibarat titip uang"

Namanya Sukri, umurnya 9 tahun. Ini kali kedua aku bertemu dengannya, pertemuan sekaligus perkenalan pertama terjadi pada Idul Fitri setahun lalu. Pertemuan hari ini terjadi karena ibunya meninggal tepat kemarin (14 Nopember 2007), dan dia datang ke Lampung bersama ayah dan jenazah ibunya untuk dikuburkan di tanah kelahiran ibunya. Aku melihatnya menangis saat itu sambil meratapi kepergian ibunya karena tidak ada yang akan memasakkan makanan untuk dia dan ayahnya lagi. Dan hari ini -selisih 1 hari ibunya meninggal-, dia sudah tidak menangis lagi. Ketika kutanya, dia menjawab bahwa hidup ini adalah titipan, kalau yang punya alias Yang Diatas sudah mengambil ya kita tidak boleh menyesalinya. Dan dia mengibaratkan jika dia menitip uang kepadaku, aku harus siap setiap saat dia akan mengambilnya kembali, dan jika aku menolak memberikannya kapanpun pada saat dia meminta maka aku salah. Aku hanya bengong mendengar penjelasan itu keluar dari bibir seorang anak berumur 9 tahun ini, dengan segala kepolosannya. Sementara aku masih kerap menangis ketika membayangkan harus kehilangan seseorang yang kusayangi bahkan bukan karena kematian. Penjelasannya adalah pelajaran pertama buatku darinya, hari ini.

Sebelumnya aku sudah mendengar 'keistimewaan' yang diberikan Tuhan kepada Sukri dari mbah putrinya yang juga baru dua hari ini menyadarinya. -Selama ini orang tua Sukri tinggal di pulau Jawa. Mbah putrinya adalah tetanggaku. Dan pertemuanku dengannya hanya terjadi jika orangtuanya sowan ke rumah mbah putrinya-.

Aku bertanya, apakah dia masih ingat padaku –kami hanya pernah bertemu sekali tahun lalu ketika dia ikut dengan ibunya bersilaturahmi dg keluargaku-, dia jawab ingat. Dia ingat dimana rumahku dan mampu menggambarkan arah-arah, tanda dan jarak kerumahku, dia meminjam buku-buku koleksiku pada saat itu. Daya ingatnya sangat hebat, jika kubandingkan dengan diriku yang sudah mulai pelupa mungkin karena memori yang sudah bosan kuperintah untuk mengingat banyak hal atau karena sudah mulai soak dan memerlukan suplemen ginko biloba. Dan seperti mampu membaca fikiranku yang penasaran, tiba-tiba dia menceritakan sambil sesekali memperagakan menit-menit terakhir kronologis meninggalnya sang ibu di depan matanya, yang diceritakannya ketika tanpa sengaja dia melihat sang ibu menarik nafas panjang mungkin sekitar 3 kali, dan selanjutnya dia memeriksa pergelangan tangan, memeriksa nafas di hidung, membuka paksa mata untuk beberapa saat, memeriksa perut dan menempelkan telinga di dada ibunya (semua tahap ini diperagakannya), namun dia tidak lagi melihat tanda kehidupan. Itu pukul 20.20 WIB. Dia menangis dan memanggil ayahnya. Ayahnya datang, memanggil dokter hingga meminjam mobil tetangga untuk membawa ibunya ke RS namun langsung kembali krumah lagi karena RS menyatakan ibunya sudah benar-benar meninggal, kemudian menerima kunjungan belasungkawa dari kerabat ayahnya dan teman-teman kerja, semua diceritakan berurutan dan cepat seakan cuma diceritakan dalam satu tarikan nafasnya. Caranya mengambil keputusan untuk memeriksa beberapa bagian tubuh ibunya apakah masih hidup atau tidak, buatku itu sangat hebat, mengingat sebelumnya sekitar 15 menit sebelumnya dia menggambarkan ibunya masih dalam keadaan baik, mengerjakan pekerjaan rumah seperti biasa setelah pulang kerja pada sore hari, sempat mengingatkan ayahnya untuk memasukkan sepeda motor di luar, mengingatkannya untuk mematikan komputer karena takut komputer itu ‘njebluk’, dan menuju tempat tidur. Lalu bagaimana mungkin dia bisa berfikir ibunya meninggal?? Tapi itulah yang dilakukannya. Sekali lagi, umurnya baru 9 tahun. Dan ini pelajaran kedua buatku, darinya.

Selanjutnya, seperti mampu membaca fikiranku lagi yang masih penasaran dengan ‘keistimewaan’ apalagi yang Tuhan berikan padaya, dia berpesan padaku untuk mendengarkan ceritanya lebih lanjut karena masih banyak hal-hal ‘tidak biasa’ yang akan diceritakannya padaku, tapi menunggu setelah ayahnya selesai tahlilan (pengajian bersama keluarga dan tetangga, selama 7 malam berturut2) malam ini.

Selanjutnya, dia bercerita bahwa ketika ibunya akan meninggal, rumahnya didatangi 5 bayang-bayang putih berpakaian seperti muslim yang akan pergi berhaji ke Mekah, dan 10 bayang-bayang hitam. Yang putih masuk dengan mengucapkan salam, sementara yang hitam masuk seperti berlari tanpa mengucapkan apapun. Ketika kutanya bayang-bayang itu apa, dia jawab dengan mantap sambil menatap mataku, bahwa mereka adalah mahkluk halus. Aku kaget. Dia mengatakan itu dengan entengnya. Dia juga menceritakan tentang mahluk-mahluk lain yang telah menyertainya selama ini. Di sekolah, di rumah, di kuburan (rumahnya berada dekat dengan kuburan, dan ada jalan pintas yang kerap dilewati warga sekitar yang melewati kuburan tersebut). Dia bercerita cepat sekali, setiap ditanya dia langsung menjawab dengan kecepatan komputer pentium terbaru dan berbicara tanpa terpeleset, membuat yang mendengarkan harus menyimak dengan diam dan hati-hati agar tidak terlewat. Aku hanya menangkap kejujuran dan kepolosannya setiap dia berbicara. Tidak mungkin anak seumur dia mampu membuat kebohongan sedemikian detil . Aku bertanya, apakah dia tidak takut dengan mahkluk-mahkluk yang dia gambarkan tadi, dia jawab dengan mantap ‘tidak! Karena kita hanya boleh takut kepada orang tua dan Tuhan’. Oh my God. Pelajaran ketiga.

Aku tidak sanggup mendengar pelajaran-pelajaran berikutnya, karena pertama: saat itu sudah malam pukul 22.19 WIB. Dari rumah mbah putrinya kerumahku aku harus berjalan kaki melewati kebun kakao yang gelap tanpa penerangan. Alasan kedua: bahkan untuk pelajaran ketiga darinya, aku belum mampu untuk melaksanakannya. Yah, aku memang sangat penakut untuk sendiri dan berada pada gelap, sangat takut membayangkan (baru membayangkan saja aku sudah merasa takut) bertemu dengan sesama mahkluk Tuhan yang lazim disebut mahkluk halus itu.

-Lampung, 16 Nopember 07-

The Kite Runner by Khaled Hosseini


Benar bahwa...."Sesuatu yang terjadi dalam beberapa hari, kadang-kadang bahkan dalam sehari, bisa mengubah keseluruhan jalan hidup seseorang". Novel ini sangat menyentuh. Rasa bersalah yang telah dilakukan oleh Amir pada masa kecil karena telah menghianati Hassan, terus menghantuinya hingga bertahun-tahun kemudian. Hassan adalah anak pelayan, satu-satunya sahabat dan yang berpuluh tahun kemudian baru diketahui ternyata juga adalah saudaranya. Penghianatan itu dilakukan ketika Amir tidak melakukan sesuatu untuk membela Hassan ketika Hassan mengalami 'penghinaan, pemerkosaan harga diri' ketika membelanya. Rasa ini memaksanya mengenyahkan Hassan dari kehidupannya dengan cara yang sangat tidak baik.

Keputusan yang teramat sulit dan pahit bagi dirinya sendiri. Rasa bersalah yang selalu menjadi titik noda bagi dirinya sendiri sepanjang hidupnya hingga dia dewasa. Tanpa seorangpun tahu. Membuatnya tidak percaya diri karena pernah menghianati sahabat terbaik yang pernah dimilikinya. Dan luka itu semakin menganga ketika tahu bahwa ternyata sahabat itu adalah anak hasil penghianatan yang dilakukan ayahnya..................

Novel yang sangat natural, menggugah, humanis, pencarian akan eksistensi Tuhan, mengaduk-aduk emosi dan memaksaku untuk selalu melihat diri sendiri. Menampilkan Afghanistan yang sangat menyedihkan pada saat itu dengan sangat 'mempesona' sehingga tidak ingin melewatkan satu katapun dalam setiap lembarnya.....:)

Buat yg blm membaca, n pngen tahu satu sisi kehidupan lain di dunia ini, notabene agak keluar sedikit dari garis batas Indonesia, n pengen membangkitkan sisi2 'humanis' dalam diri, coba baca deh...bbrp teman yg kurekomendasikan utk membaca jg komentar novel ini sgt bagus, n membuat ingin menangis, paling tidak dada sesak..hkhkhk)

Laskar Pelangi


Tetralogi novel karya Andrea Hirata ini sangat menarik dan inspiratif. Aku membeli buku ini karena tertarik dengan komentar yg diberikan oleh Kak seto, Garin Nugroho dll, dan memutuskan membeli pada pertengahan th 2005, satu bulan setelah cetakan pertama.

True story dengan cerita yang sebenarnya cukup sederhana yang mungkin juga dialami oleh orang lain, namun mampu digambarkan dengan luar biasa oleh sang penulis. Buku ini membuatku tertawa sekaligus merinding ketika terbawa dalam haru biru perjalanan hidupnya. Cerita dimulai dari kehidupan sebagian besar masyarakat Belitong yang hidup dalam kemiskinan. Keterbatasan biaya dan segala fasilitas pendidikan bagi anak-anak, sehingga penulis dan teman-teman senasib terpaksa bersekolah di satu sekolah Muhammadiyah yang hampir gagal dibuka pada tahun dia mendaftar, dikarenakan jumlah minimal siswa yang mendaftar hanya 9, kurang dari 10, namun beruntung pada detik-detik terakhir ada satu siswa yang datang bersama ibunya memohon untuk dapat terdaftar karena sekolah dengan kebutuhan khusus (sekolah seharusnya untuk siswa ini) letaknya jauh di Bangka.

Buku pertama menggambarkan cerita tentang kebersamaan 10 siswa sekolah Muhammadiyah Belitong, semangat, kecerdasan, kesederhanaan, kemanusiaan, kenakalan, keyakinan akan mimpi, semua digambarkan penulis dengan lugas dan menarik. Cinta pertama yang absurdpun menjadi sesuatu yang sangat mengesankan walaupun tidak dibumbui dengan macam-macam hal yang berbau roman. Begitu juga buku kedua dengan judul 'Sang Pemimpi' dan buku ketiga 'Edensor', masing-masing tentang perjalanan hidup menggapai mimpi untuk mendapatkan pendidikan hingga ke Sorbonne Perancis, dan itu semua dapat tercapai pada akhirnya. Dan ajaibnya, mimpi ini dimiliki oleh kedua tokoh Ikal (sang penulis) dan Arai (sepupu Ikal) sejak kecil dan ternyata mereka bisa menggapai mimpi itu berdua. Mimpi untuk melihat dunia itu dijalani dengan menjadi backpacker, seniman dadakan hingga survivor, di negeri antah berantah. Satu kata2 dari Arai yang selalu aku ingat "Bermimpilah, karena Tuhan akan memeluk mimpi-mimpi itu".

Bagi yang belum membaca, strongly recommended untuk membacanya dan mungkin juga akan melihat diri sendiri lewat buku-buku Andrea Hirata ini.

(Nopember 2007, menunggu buku ke 4 'Maryamah Karpov')

Bersyukur

"Dan milik-Nya apa yang di langit dan di bumi, dan kepada-Nyalah ibadah selama-lamanya. Maka mengapa kamu takutkan yang selain Allah?" -Q.S. 16 Surat An Nahl Ayat 52-

Aku adalah satu debu milik-Nya, kamu pun milik-Nya, which is kita semua akan kembali pulang nantinya, besok, lusa, minggu depan atau bertahun2 kedepan. Sehat atau sakit, menangis atau tertawa, fitrahku untuk tetap harus beribadah hanya kepada-Nya dalam setiap inchi jalanku. The road to Allah should be the only road in my life. No excuse.

Mengutip Cak Nur: "bekerja adalah tingkatan syukur yang tertinggi setelah mengucapkan alhamdulillah dan istighfar". Idem...buatku bersyukur adalah memberdayakan apa yang telah diberi-Nya yaitu tubuh dengan segala bagiannya dan alam dengan segala isinya, dengan sebaik2nya, dan bisa membawa kebaikan bagi sebanyak-banyaknya manusia (dengan syarat: tidak zalim kepada diri sendiri, orang lain dan alam). So, sudah seharusnya aku takut kalau aku termasuk manusia yang tidak bersyukur atas segala dari-Nya...dalam setiap detik hidupku:)

Tapi...realitanya sampai detik ini aku masih sangat 'blm bersyukur'...masih blm mengoptimalkan diri!! masih suka banyak menunda 'sesuatu yg mampu kukerjakan'. Astaghfirullah..:)

Jujur = Hukuman .... (Mendidik 1,3 Milyar Manusia)

Murid ketahuan melakukan kesalahan, dan telah mengakui dengan jujur tapi malah dihukum oleh gurunya, karakter apa yg akan terbentuk pada si murid? kesimpulan yg akan di dapat oleh si murid bisa jadi bukan 'kalau melakukan kesalahan akan mendapatkan hukuman', tapi 'kalau jujur maka akan mendapatkan hukuman/hal buruk'. Mgkn tepatnya harus ditanyakan kpd ahli pendidikan or psikolog anak, tp sangat possible bukan? dan mungkin hal ini jugalah terbawa pada si anak sampai tua, yg mmbuat bangsa kita terdiri dari org2 yang takut untuk jujur, karena 'jujur' berarti akan mendapat 'hukuman/hal buruk' (utk orang2 yang terpaksa melakukan korupsi atau kolusi, tidak bisa jujur karena tidak akan mendapatkan 'apa-apa' kalau tidak ikut arus!!)

Tulisan ibu Ratna di bawah ini yg saya dapatkan dr sebuah milis 2 tahun lalu, dan mungkin bisa dibuat merenung dan bercermin oleh kita semua (keluarga, sekolah dan negara) sbg pertimbangan membuat kurikulum pendidikan yang baru, minimal bagi anak-anak kita sndiri!


-----------------
Mendidik 1,3 Miliar Manusia
Ratna Megawangi

MINGGU lalu penulis sempat mengunjungi Lapangan Tiananmen di Beijing. Tempat tersebut memang amat terkenal, karena sempat menjadi perhatian di seluruh dunia ketika terjadi protes mahasiswa terbesar di Republik Rakyat Cina pada Juni 1989. Katanya tempat tersebut selalu ramai, bahkan kalau hari-hari libur sulit bagi kita untuk melihat lantainya karena begitu banyaknya manusia. Banyak sekali objek menarik yang dapat kita kunjungi di sana, misalnya Mausoleum Mao Tse Tung yang jasadnya masih terlihat segar terbujur, monumen bersejarah, People's House, museum, dan Forbidden City (istana yang dibangun lebih 500 tahun yang lalu).
Namun, ada satu hal yang membuat penulis kagum, yaitu dengan puluhan ribu orang yang berlalu-lalang di tempat yang begitu luas, tidak ada satu pun sampah yang bergeletak di sana. Di seluruh tempat keramaian yang penulis kunjungi di Beijing, tidak sekali pun dapat menemukan sampah tergeletak di jalan. Padahal, manusianya begitu banyak, dan masih banyak penduduk yang miskin.
Di Indonesia, di tempat-tempat keramaian pasti identik dengan sampah berserakan. Penulis pernah saksikan di sebuah ruangan seminar di Jakarta yang dihadiri para guru yang jumlahnya tidak sampai 100 orang. Setelah seminar berakhir, lantai ruangan penuh berserakan kotak-kotak snack, gelas air minum kemasan, dan plastik. Bayangkan, di sebuah ruang kecil yang dihadiri para guru yang kerjanya mendidik manusia,tetapi sudah bisa mengotori sebuah ruangan! Penulis jadi tertarik untuk mengetahui, mengapa negara Cina yang relatif baru bangkit dari keterpurukan ekonomi, sosial, dan budaya akibat Revolusi Kebudayaan yang dijalankan oleh Mao, bisa begitu cepat mengejar ketertinggalannya? Padahal, pada akhir 1970-an, kita masih melihat bagaimana miskinnya rakyat Cina yang masih memakai baju hitam atau abu-abu. Terus terang, tidak terasakan adanya perbedaan yang menyolok antara ketika penulis sedang di Beijing, dan di Tokyo, Seoul, Hong Kong, ataupun Singapura. Kebetulan, ketika sedang transit di Bandara Changi singapura dalam perjalanan ke Beijing, penulis sempat mencari buku tentang sejarah Cina, dan menemukan sebuah buku yang ditulis oleh Li Lanqing (mantan Wakil PM Cina), berjudul Education for 1.3 Billion (Pearson Education and China: Foreign Language Teaching & Research Press, 2005). Setelah membaca buku tersebut, bisa dimengerti mengapa Cina bisa begitu cepat maju, karena reformasi pendidikan yang dijalankan di Cina tampaknya berhasil membentuk SDM yang memang cocok untuk iklim modern. Terus terang, cukup surprised membaca pemikiran Li Lanqing, seorang politikus dan birokrat, tetapi anehnya mempunyai pemahaman yang komprehensif dan mendalam tentang pendidikan. Semua kebijakan yang diambilnya dalam mereformasi pendidikan di Cina, diinspirasikan oleh berbagai buku yang dibacanya, misalnya, ia menguasai bagaimana perkembangan hasil riset otak dari sejak tahun 1950-an sampai tahun 1990-an, sehingga ia mengerti bahayanya sistem pendidikan yang terlalu menekankan hapalan, drilling, dan cara mengajar yang kaku, termasuk sistem pendidikan yang berorientasi hanya untuk lulus dalam ujian. Ia juga terinspirasi pemikiran Howard Gardner tentang multiple intelligences, yang ia baca buku-bukunya sejak Frames of Minds (1983).Li Lanqing begitu antusias untuk menerapkan berbagai teori mutakhir ke dalam sistem pendidikan di Cina, dan menurutnya: "I am interested in it because I want to call the attention of our educators and scientists....so that education in this nation can be made to enhance people's all-round development and tap the potential of human resources to the fullest measure" (hal 316-317). Namun, Li Lanqing juga masih membawa nilai-nilai luhur Cina ke dalam reformasi pendidikannya. Pendidikan Karakter Dalam program reformasi pendidikan yang diinginkan oleh Deng Xiaoping pada tahun 1985, secara eksplisit diungkapkan tentang pentingnya pendidikan karakter: Throughout the reform of the education system, it is imperative to bear in mind that reform is for the fundamental purpose of turning every citizen into a man or woman of character and cultivating more constructive members of society (Decisions of Reform of the Education System, 1985). Karena itu program pendidikan karakter telah menjadi kegiatan yang menonjol di Cina yang dijalankan sejak jenjang pra-sekolah sampai universitas. Tentunya, pendidikan karakter adalah berbeda secara konsep dan metodologi dengan pendidikan moral, seperti PPKN, budi pekerti, atau bahkan pendidikan agama di Indonesia. Pendidikan karakter adalah untuk mengukir akhlak melalui proses knowing the good, loving the good, and acting the good, yaitu proses pendidikan yang melibatkan aspek kognitif, emosi, dan fisik, sehingga akhlak mulia bisa terukir menjadi habit of the mind, heart, and hands. Sedangkan pendidikan moral, misalnya PPKN dan pelajaran agama, adalah hanya melibatkan aspek kognitif (hapalan), tanpa ada apresiasi (emosi), dan praktik. Sehingga jangan heran kalau banyak manusia Indonesia yang hapal isi Pancasila atau ayat-ayat kitab suci, tetapi tidak tahu bagaimana membuang sampah yang benar, berlaku jujur, beretos kerja tinggi, dan menjalin hubungan harmonis dengan sesama.
Kebijakan reformasi pendidikan ke arah pembentukan karakter memang terus mendapat dukungan secara eksplisit oleh Presiden Jiang Zemin, yaitu melalui pidato-pidatonya. Sehingga, seperti yang diungkapkan oleh Li Lanqing: "After many years of practice, character education has become the consensus of educators and people from all walks of life across this nation. It is being advanced in a comprehensive way". Pendidikan karakter memerlukan keterlibatan semua aspek dimensi manusia, sehingga tidak cocok dengan sistem pendidikan yang terlalu menekankan hapalan dan orientasi untuk lulus ujian (kognitif). Hampir semua pemimpin di Cina, dari Jiang Zemin, Li Peng, Zhu Rongji sampai Hu Jianto dan lainnya, sangat prihatin dengan sistem pendidikan yang terlalu menekankan aspek kognitif saja, yang dianggap dapat "membunuh" karakter anak, misalnya PR yang terlalu banyak, pelajaran yang terlalu berat, orientasi hapalan dan drilling, yang semuanya dapat membebani siswa secara fisik, mental, dan jiwa (hal 336).
Bahkan pada tanggal 1 Februari, 2000, Presiden Jiang Zemin mengumpulkan semua anggota Politburo khusus untuk membahas bagaimana mengurangi beban pelajaran siswa melalui adopsi sistem pendidikan yang patut secara umur dan menyenangkan, dan pengembangan seluruh aspek dimensi manusia; aspek kognitif (intelektual), karakter, aestetika,dan fisik (atletik).
Walaupun masih belum sempurna, dengan ideologi komunisnya, tampaknya Cina ingin menunjukkan "wajah" yang berbeda dari negara komunis lainnya. Mungkin Cina bisa mewujudkan impian para pemikir sosialis yang berseberangan dengan pemikiran Karl Marx, seperti Proudhon dan Robert Owen, bahwa kesadaran moral sosialis sejati harus menjadi alat untuk mencapai tujuan akhir ideologi sosialisme, dan praksisnya adalah bagaimana menyiapkan manusia untuk mempunyai karakter seorang sosialis sejati (persaudaraan antarmanusia; saling peduli, dan berkeadilan). Karl Marx justru tidak setuju dengan pemikiran itu, karena kesadaran moral sosialis baginya adalah hanya tujuan akhir, dan praksisnya adalah perubahan struktur masyarakat yang tidak ada kaya-miskin,dengan pemaksaan atau kediktatoran (bertentangan dengan moral sosialis sejati)--- the end justifies the means.


Kekuatan Dahsyat
Apabila Cina bisa berhasil mendidik 1,3 miliar manusianya menjadi manusia yang berkarakter (rajin, jujur, peduli, dan sebagainya), maka jumlah penduduk sebesar itu akan menjadi kekuatan yang amat dahsyat bagi kemajuan Cina. Inilah yang membuat para pakar Amerika Serikat deg-degan, seperti kata Bill Bonner yang mengkhawatirkan kondisi AS di masa depan: "Bisa dbayangkan dalam waktu 20 atau 30 tahun ke depan,mungkin akan banyak orang Amerika yang mencari pekerjaan sebagai baby sitter di Cina."
Nah, apabila Cina bisa melakukan pendidikan karakter untuk 1,3 miliar manusianya, Indonesia tentunya bisa melakukannya. Namun, gaung pendidikan karakter belum banyak terdengar dari para pemimpin kita. Tentunya, sebagai warga negara yang bertanggung jawab, kita semua bisa melakukannya di lingkngan terkecil kita; keluarga dan sekolah.

--------------

Aku Lebih Baik Dari Dia

Oleh : KH. Jalaluddin Rakhmat

Suatu hari, Allah SWT berfirman kepada Nabi Musa as, "Hai Musa, bila nanti kau akan bertemu dengan-Ku lagi, bawalah seseorang yang menurutmu kamu lebih baik daripada dia." Nabi Musa as lalu pergi ke mana-mana; ke jalanan, pasar, dan tempat-tempat ibadat. Ia selalu menemukan dalam diri setiap orang itu suatu kelebihan dari dirinya. Mungkin dalam beberapa hal yang lain, orang itu lebih jelek dari Nabi Musa, tetapi Nabi Musa selalu menemukan ada hal pada diri orang itu yang lebih baik dari dirinya. Nabi Musa tidak mendapatkan seorang pun yang terhadapnya Nabi Musa dapat berkata, "Aku lebih baik dari dia."

Karena gagal menemukan orang itu, Nabi Musa masuk ke tengah-tengah binatang. Dalam diri binatang pun ternyata selalu ada hal-hal yang lebih baik daripada Nabi Musa. Seperti kita ketahui, burung Merak, misalnya, bulunya jauh lebih bagus dari bulu manusia. Sampai akhirnya Nabi Musa melewati seekor anjing kudisan. Nabi Musa berpikir, "Mungkin sebaiknya aku pergi membawa dia." Ia pun lalu mengikat leher anjing itu dengan tali. Namun ketika sampai ke suatu tempat, Nabi Musa melepaskan anjing itu.

Ketika Nabi Musa datang untuk bermunajat lagi di hadapan Allah SWT, Tuhan bertanya, "Ya Musa, mana orang yang Aku perintahkan kepadamu untuk kaubawa?" Nabi Musa menjawab, "Tuhanku, aku tidak menemukan seseorang pun yang aku lebih baik darinya." Tuhan lalu berfirman, "Demi keagungan-Ku dan kebesaran-Ku, sekiranya kamu datang kepadaku dengan membawa seseorang yang kamu pikir kamu lebih baik darinya, Aku akan hapuskan namamu dari daftar kenabian."

Kata ana khairun minhu atau "Aku lebih baik dari dia" pertama kali diucapkan oleh Iblis untuk menunjukkan ketakaburannya. Tuhan menyuruhnya untuk sujud kepada Adam as tapi Iblis tidak mau. Ia beralasan, "Aku lebih baik dari dia. Kau ciptakan aku dari api dan Kau ciptakan dia dari tanah." Takabur yang dilakukan oleh Iblis pertama kali itu adalah takabur karena nasab, takabur karena keturunan.

Menurut Al-Ghazali, di antara beberapa faktor yang menyebabkan orang menjadi takabur dan berfikir, "Aku lebih baik dari dia," adalah nasab. Iblis adalah tokoh takabur karena nasab yang paling awal. Kebanggaan atau kesombongan karena nasab ini pernah menjadi satu sistem dalam masyarakat feodal. Feodalisme adalah sistem kemasyarakatan yang membagi masyarakat berdasarkan keturunannya. Sebagian masyarakat disebut berdarah biru dan sebagian lagi berdarah merah.

Ada sebuah buku yang dengan secara terperinci mengkritik sebagian sayyid atau keturunan Rasulullah saw yang merasa bahwa mereka lebih utama dari orang yang bukan sayyid. Sebagian sayyid itu berpendapat bahwa jika ada orang bukan sayyid yang beramal saleh sebanyak-banyaknya, derajatnya akan tetap lebih rendah dari seorang sayyid yang beramal maksiat. Menurut penulis buku tersebut, seorang sayyid yang berpendapat seperti itu pastilah seorang sayyid yang ahmaq atau tolol. Dalam salah satu buku itu, ia memberikan contoh sayyid yang berpikiran seperti itu sebagai orang yang takabur karena nasabnya. Ternyata, penulis buku itu pun adalah seorang sayyid. Namanya Al-Sayyid Abdul Husain Asghai.#

Penulis itu mengingatkan saya kepada Imam Ali Zainal Abidin as. Ia pernah menangis terisak-isak di hadapan Baitullah. Thawus Al-Yamani mendekatinya dan bertanya, "Wahai Imam, mengapa engkau harus beribadat seperti ini? Bukankah kakekmu Rasulullah saw dan ibumu Fathimah as?" Lalu Imam dengan marah menjawab, "Jangan sebut-sebut di hadapanku ibuku dan kakekku, karena Allah SWT akan memberikan surga kepada siapa saja yang taat kepada-Nya, walaupun ia adalah seorang budak dari Afrika. Dan Allah akan memasukkan ke neraka siapa saja yang maksiat kepada-Nya walaupun ia adalah seorang sayyid dari bangsa Quraisy."

Berbangga sebagai keturunan Rasulullah saw saja adalah suatu perbuatan takabur, apalagi berbangga sebagai keturunan bukan Rasulullah saw. Orang yang berbangga karena keturunannya yang bukan Rasulullah saw adalah seperti orang miskin yang takabur. Hal itu bukan berarti orang kaya boleh takabur. Orang kaya yang takabur pun akan dimasukkan ke neraka.

Kehormatan dalam Islam tidak ditegakkan berdasarkan nasab. Tuhan berfirman, "Innâ akramakum ‘indallâhi atqâkum. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah yang paling takwa." (QS. Al-Hujrat 13 ) Pernah pada suatu hari, seseorang datang kepada Rasulullah saw dengan membanggakan nasabnya. Di kalangan masyarakat Arab waktu itu, kebanggaan suatu nasab didasarkan pada jumlah jasa yang dilakukan nasab itu. Karena itu, mereka sering menyebut-nyebut jasa orang tua mereka. Orang itu memperkenalkan dirinya dengan menyebut silsilah orang tuanya sampai keturunan kesembilan. Rasulullah saw hanya menjawab pendek, "Wa anta ‘âsyiruhum fin nâr. Dan engkau, keturunan yang kesepuluh, di neraka." Ia masuk neraka karena ketakaburannya.

Ketika berhadapan dengan orang yang takabur karena nasabnya, yang membanggakan kehebatan orang tuanya, Sayidina Ali berkata, "Ucapan kamu benar. Tapi alangkah jeleknya yang dilahirkan oleh orang tuamu."

Al-Ghazali membagi takabur kepada dua bagian. Pertama, takabur dalam urusan agama dan kedua, takabur dalam urusan dunia. Takabur dalam urusan agama dibagi lagi menjadi dua; takabur karena ilmu dan takabur karena amal. Menurut Al-Ghazali, yang banyak takabur karena ilmu adalah para ilmuwan, filusuf, dan ulama. Apa tanda-tanda orang yang takabur karena ilmunya? Ia tidak mau mendengarkan nasihat dari orang yang lebih bodoh darinya. Ia merasa dirinya paling pintar dan tidak memerlukan bantuan orang lain.

Daniel Goleman, dalam bukunya Emotional Intelligence, menceritakan kisah dua orang yang lulus bersamaan dari perguruan tinggi. Satu orang di antaranya luar biasa pintar dan lulus dengan nilai tertinggi sementara seorang yang lain lulus dengan nilai pas-pasan. Dua tahun kemudian, diselidiki nasib kedua orang itu. Orang yang pintar itu ternyata menganggur sementara orang yang tidak pintar telah menjadi manajer di sebuah perusahaan. Selidik punya selidik, ternyata orang pintar itu tidak tahan bekerja di satu tempat, karena dia tidak bisa bekerja sama dengan orang lain. Ia merasa dirinya pintar sehingga tidak memerlukan bantuan orang lain.

Takabur yang kedua di dalam urusan agama adalah takabur karena amal. Jika seseorang banyak beramal, ia bisa menjadi sombong. Dalam sebuah hadis diriwayatkan seseorang yang datang ke majelis Nabi. Orang itu dipuji para sahabat karena kebagusan ibadatnya. Tapi Nabi mengatakan, "Aku melihat bekas tamparan setan di wajahnya." Nabi kemudian menyuruh sahabat membunuh orang itu. Orang itu merasa amal dirinya paling baik di antara orang lain. Di waktu lain, Rasulullah saw bersabda, "Jika ada seseorang yang berkata, ‘Manusia ini semuanya sudah rusak,’(dan ia merasa bahwa hanya dirinya yang tidak rusak) maka ketahuilah bahwa sesungguhnya dia yang paling rusak."

Ada orang yang merasa amalnya sudah bagus sehingga dia merendahkan orang lain. Ada juga orang yang merasa dirinya amat saleh dan segera menganggap rendah orang lain yang tidak salat berjemaah di masjid seperti dirinya. Ia pun mengecam orang lain yang salatnya dijamak. Orang-orang seperti itu termasuk orang yang takabur karena amalnya.

Sayidina Ali mengajarkan kepada para pengikutnya, "Kalau kamu berjumpa dengan orang yang lebih muda, berpikirlah dalam hatimu: Pasti dosanya lebih sedikit dari dosaku. Kalau kamu berjumpa dengan orang yang lebih tua, berpikirlah dalam hatimu: Pasti amalnya lebih banyak dari amalku." Setiap orang pasti ada kelebihannya. Kita juga punya kelebihan, tetapi hal itu tidak menyebabkan kita menjadi lebih mulia daripada orang lain. Begitu kita merasa diri kita lebih mulia dari orang lain dan ingin diperlakukan sebagai orang mulia secara diskriminatif, kita sudah jatuh kepada takabur. Takaburnya bisa karena ilmu atau karena amal.

Takabur bagian kedua menurut Al-Ghazali adalah takabur dalam urusan dunia. Takabur dalam urusan dunia disebabkan oleh beberapa hal. Pertama, karena nasab, seperti telah dijelaskan di atas. Kedua, karena harta kekayaan. Ketiga, karena kekuasaan. Keempat, karena kecantikan. Kelima, karena banyaknya anak buah dan pengikut. Penyakit yang terakhir ini biasanya diderita oleh para ulama.

Rasulullah saw bersabda, "Tidak akan masuk surga orang yang di dalam hatinya terdapat takabur walaupun hanya sebesar biji sawi." Kita dapat mengukur hati kita, apakah terdapat sebutir takabur atau tidak, dengan menjawab beberapa pertanyaan. Pertanyaan-pertanyaan itu sebagai berikut: Ketika Anda masuk ke dalam sebuah majelis dan melihat kawan Anda yang setara dengan Anda duduk di tempat yang lebih mulia, sementara Anda duduk di tempat yang lebih rendah, apakah ada perasaan berat dalam diri Anda? Ketika Anda akan memilih menantu dan memperhatikan keturunan calon menantu itu, lalu ternyata keturunannya tidak sebanding dengan Anda, apakah Anda merasa berat menerimanya? Apakah Anda merasa berat menerima nasihat dari orang yang lebih rendah daripada Anda? Apakah Anda merasa berat untuk memakai pakaian yang jelek ketika menghadiri pengajian? Jika Anda menjawab "ya" untuk salah satu dari pertanyaan di atas, ketahuilah, Anda sudah jatuh ke dalam takabur.

Saya akhiri tulisan ini dengan sebuah hadis. Rasulullah saw bersabda, "Pastilah orang yang takabur itu punya cacat dalam dirinya yang ia sembunyikan." Hadis itu saya kira sangat modern. Menurut Psikologi mutakhir, orang-orang yang arogan atau sombong di dunia ini sebetulnya adalah orang yang menderita cacat tertentu yang tidak kita ketahui dan mereka berusaha menutupinya.

Kita dapat mengobati perasaan takabur dengan istighfar dan bersikap tawadhu. Tidak ada obat bagi takabur selain bersikap rendah hati. Rasulullah saw bersabda, "Jika kamu temukan di antara umatku orang yang bersikap tawadhu, maka hendaklah kamu bersikap lebih tawadhu lagi kepada mereka. Dan apabila kamu temukan di antara umatku orang yang bersikap takabur, maka hendaklah kamu bersikap lebih takabur lagi kepada mereka."

Membaca artikel ini pertama kali di salah satu bukunya yg berjudul THE ROAD TO ALLAH, dan ini copy paste dari blog tetangga karena aku mendapat banyak hal untuk introspeksi diri. Aku yang bukan siapa2 namun masih sering melirik kanan kiri. Aku yang masih belum mampu menjaga & mengontrol hati sepenuhnya. Yang pasti aku belajar to keep on fighting this arrogancy in every second in my life, berat, tapi harus bisa...InsyaAllah:)