Sabtu, September 13, 2008

Laskar Pelangi - Nidji


mimpi adalah kunci untuk kita menaklukkan dunia
berlarilah tanpa lelah sampai engkau meraihnya
laskar pelangi takkan terikat waktu
bebaskan mimpimu di angkasa raih bintang di jiwa

menarilah dan terus tertawa walau dunia tak seindah surga
bersukurlah pada yang kuasa cinta kita di dunia
selamanya…

cinta kepada hidup memberikan senyuman abadi
walau hidup kadang tak adil tapi cinta lengkapi kita
laskar pelangi takkan terikat waktu

jangan berhenti mewarnai jutaan mimpi di bumi

menarilah dan terus tertawa walau dunia tak seindah surga
bersukurlah pada yang kuasa cinta kita di dunia
selamanya…

------------
Lagunya keren banget...ruh novelnya tertangkap, dan semoga ruh & spirit novel laskar pelangi jg dapat divisualisasikan dg baik dalam film yg dibuat Mira & Riri Riza.

Menyadari bahwa masih banyak 'bu Muslimah' yang lain di negara kita saat ini, semoga film ini dapat menginspirasi lbh banyak orang utk bermimpi utk INdonesia yang lbh baik!!:-)

Mo liat thrillernya? klik az disini Laskar Pelangi The MOvie or tayangan di kick Andy berikut KickAndy show: Laskar pelangi the movie



Catatan lamakoe...

Pemuda itu berkata padaku,"Siapa bilang Tuhan itu adil? Buktinya aku dan banyak orang yang lain ada di sini. Lihat! anak-anak kecil itu, mereka, bandingkan dengan mba, kehidupan mba, dan kehidupan orang-orang yang segolongan dengan mba. Mba bisa makan setiap hari, mba bisa tidur dengan nyenyak di malam hari di atas kasur empuk dan aman di dalam rumah. Mba juga bisa sekolah, mba belajar mengaji, mba bisa jalan-jalan ke mal. Sementara kami di sini? Kami tidak pernah diberi kesempatan memilih, kami tidak ditanya ketika akan lahir ke dunia. Kalau kami ditanya, pasti kami tidak akan pernah mau untuk dilahirkan hanya untuk hidup di sini, dan dari orang tua yang entah kami tidak pernah tahu siapa"
---------------------------

Mba Is namanya, aku berteman dengannya sejak aku kelas 1 SMP, 17 tahun yang lalu. Usianya menjelang 40 tahun, sejak lahir tubuhnya cacat fisik, tangan kiri hanya sebatas siku, tangan kanan sebatas pergelangan tangan, tanpa jari yang sempurna, kaki kanan juga sebatas lutut, dan kaki kiri sebatas pergelangan kaki.

Suatu saat, ketika kami sedang bcanda ria......
"Jika aku meninggal nanti, aku harus masuk surga", dia berkata sambil tertawa
"Kalo tidak mba?", tanyaku nakal
"Oh, kalau enggak aku akan protes. Bagaimana mungkin aku yang terlahir seperti ini, mosok di akhirat masih harus sengsara lagi. Apa kamu gak tahu gimana perasaanku selama ini. Aku sudah rela sejak kecil menjadi bahan tertawaan anak-anak kecil. Apa bisa kamu bayangin, yang ngetawain anak kecil loh. Aku selalu pengen nangis sebenarnya. Tapi aku cuma bisa bersabar. Seumur hidupku aku sabar. Kurang sabar apa lagi aku? Pokoknya awas aja, kalo aku sampe gak masuk surga nanti" lanjutnya sambil tertawa.
Aku menelan ludah. Apakah dia betul tertawa? ...namun aku ikut tertawa kecut.

Aku tidak pernah berani untuk bertanya apakah yang dia berani untuk impikan selain surga? Sejak kecil tidak sekolah, jadi mana mungkin dia memimpikan punya karir bagus dalam pekerjaannya atau memiliki satus sosial yang tinggi di masyarakat. Apakah dia juga pernah jatuh cinta sepertiku? Apakah dia juga pernah bermimpi ingin menikah dengan laki-laki itu suatu saat nanti? Apakah dia juga berani bermimpi melahirkan anak dari rahimnya? Ya Allah, dengan kehidupan seperti itu sejak kecil, apa sebenarnya maksud-Mu untuknya? peran apa yang sebenarnya harus dia mainkan di dunia ini? Atau Engkau melakukan keteledoran ketika menciptakan dia? Lalu apa yang harus dia lakukan untuk kehidupan di sekitarnya saat ini? aku sungguh tidak mampu menebak. Aku hanya tahu keberadaannya adalah ujian bagi kami orang-orang di sekitarnya. Untuk senantiasa melihat kuasa-Mu. Untuk senantiasa merasa malu jika kami mengeluh atas segala kebaikan dan kenikmatan yang Engkau berikan pada kami selama ini. Tapi untuknya? sekali lagi aku belum bisa menebak.

-aku yg malu padamu-


Selasa, September 09, 2008

Sadarku

Aku terlahir dari kedua orang tuaku, adalah tidak di luar rencana-Mu
Aku berada di dalam keluarga, lingkungan, dan tempat tinggalku, adalah tidak di luar rencana-Mu
Aku memiliki dan bertemu dengan teman-teman dari segala arah mata angin, adalah tidak di luar rencana-Mu
Aku mendapat karunia-Mu untuk segala indra dalam tubuh fisik dan rohani yang Engkau percayakan padaku, adalah tidak di luar rencana-Mu
Aku tidak pernah dapat memilih aku ingin dilahirkan oleh siapa, dimana, di negara mana, bersuku apa dan beragama apa
Aku berada di titik ini, saat ini, adalah tidak di luar rencana-Mu

Ya Allah...
Ampuniku, jika aku pernah mengeluh dan membandingkan dengan milik orang lain atas segala ketetapan-Mu atasku
Ampuniku, jika aku pernah mengeluhkan segala tantangan yang Engkau percayakan untukku
Ampuniku, jika aku belum mampu mensyukuri segala kesulitan dan ujian yang Engkau berikan dalam setiap detik hidupku
Ampuniku, jika aku belum mampu memahami dan mengikuti seluruh petunjuk yang telah Engkau berikan

Ya Allah...
Aku hanyalah satu dari sekian mahluk ciptaan-Mu, yang senantiasa tidak memiliki kuasa apapun untuk mengubah ketetapan-Mu
Aku hanyalah satu dari sekian mahluk ciptaan-Mu, yang harus memainkan peranan sesuai dengan skenario-Mu di bumi ini
Aku hanyalah 'pemain' yang hanya Engkau beri kesempatan satu episode dalam kehidupan ini
Aku bukan siapa-siapa...tanpa-Mu

Ya Allah...
Bisikilah hatiku selalu...
Agar aku dapat berlaku seperti yang Engkau kehendaki...

Hanya untuk mendekati jalan menuju-Mu...

Lampung, Ramadhan 1429H
---------------------------

Surga untuknya

"Mba, apa yang akan masuk surga cuma orang-orang yang bisa mengaji?", tanyanya suatu saat.
"Emmm, mestinya enggak", jawabku sekenanya, "Emang kenapa?"
"Kalau emang surga cuma untuk yang bisa mengaji, sekali lagi Tuhan gak adil. Enak dong, anak-anak yang terlahir di lingkungan pesantren, atau keluarga kiai minimal. Dari lahir udah punya bakat masuk surga. Terus mereka menikah dengan keluarga pesantren yang lain juga. Berarti surga udah dikapling untuk mereka saja? Lah kalau kayak kita ini? Boro-boro belajar ngaji, nyari makan aja belum tentu dapet. Orang tua aja gak punya, sodara gak punya. Gak ada yang tanggung jawab ngajarin kami ngaji. Makanya kebanyakan dari kami ya jadi gelandangan atau preman seterusnya. Itu namanya dis...dis...nasi apa mba?"
"Diskriminasi maksud kamu?"
"Iya, pokoke gak adil kalo gitu"....kalimat ini mengaung-ngaung di telingaku

Aku teguk teh botolku dengan pelan. ……Apakah mungkin Tuhan Sang Maha segala-galanya, yang memiliki kuasa tak terbatas dan tak terjangkau oleh akal manusia, yang memiliki segala sifat kebaikan 99 Asmaul Husna, mungkinkah dapat melakukan kekeliruan atau ketidakadilan atau diskriminasi macam itu? Rasanya tidak. Bukan, bukan rasanya, tapi pasti tidak. Namun bagaimana penjelasannya, karena aku juga tidak tahu.

Surga...surga...aku sungguh tidak tahu harus menjelaskan seperti apa ttg hal ini pada dia, karena apa yang dikatakan olehnya memang logis. Logika yang telah sangat memasyarakat. Manusia yang baik-baik dengan ciri-ciri rajin beribadah logikanya akan masuk surga, sedangkan yang sebaliknya preman-preman, penjahat yang banyak ada di komunitasnya akan masuk neraka –beberapa malah ada yang masuk penjara lebih dulu- karena tidak pernah beribadah. Namun masalahnya, bagaimana jika mereka bukannya tidak mau beribadah, tapi tidak pernah tahu caranya beribadah, sepertinya.

But at last, aku menjawab pertanyaannya bahwa aku dan kita semua harus percaya pada-Mu, bahwa Engkau memiliki mekanisme perhitungan sendiri, yang tidak sama dengan perhitungan matematika kami di dunia. Bahwa Engkaulah Sang Maha Tahu atas segala-galanya, Engkaulah Sang Maha Memiliki rencana atas setiap detik kehidupan kami. Yang harus kami lakukan hanyalah berusaha melakukan segala sesuatu dengan Bismillah (orientasi hanyalah pada-Mu), belajar tanpa henti, berbuat sebaik-baiknya, tidak menyakiti orang lain, agar kami dapat terus membaca --membaca petunjuk-Mu, membaca alam-Mu, membaca lingkungan sekitar, membaca kehidupan ciptaan-Mu--.

"Jadiiii...surga juga masih terbuka untuk kita kan mba?"
"InsyaAllah masih, kan nothing impossible buat Sang Maha Kuasa, tahu artinya gak? Artinya gak ada yg gak mungkin untuk Allah kalau Dia berkenan.
Kamu percaya gak kalopun seluruh manusia yang pinter2 di dunia saat ini dikumpulin jadi satu, aku yakin kalo itupun belum tentu mampu memahami seluruh maksud-Nya kepada kita di dunia ini, apalagi memahami yang di akhirat nanti, yang mengaku tahu bisa jadi juga cuma ‘merasa tahu’, tapi belum tentu mutlak bener juga kan? Kita berdoa aja semoga Allah memberi rahmat-Nya pada kita semua, karena aku pernah baca manusia yang masuk surga bukan karena ibadahnya namun karena rahmat-Nya"
“Maksudnya? Lah katanya manusia harus beribadah untuk masuk surga?”
“Katanya, karena ibadah manusia gak akan pernah cukup untuk membayar segala kenikmatan kita di dunia. Nikmat penglihatan, pendengaran, merasakan yang enak dan lezat, sampai nikmat mencintai dan dicintai”
“Kok mba tahu, katanya mba juga gak jago mengaji, mba juga bukan manusia yang taat beribadah, keluarga mba juga biasa-biasa aja”
“Lah kamu juga, udah tahu aku gak tahu kenapa tadi nanyanya ama aku? hayoo kenapa?”
“Ya mau nanya sapa lagi mba, mau nanya orang-orang di masjid itu kayaknya terlalu tinggi, takut jawabannya gak enak, kalo nanya sama yang di sini ya sama aja”
“Ya udah kalo gitu percaya aja ama jawabanku he3x. Yang penting kita berusaha, dan sebisa mungkin berubah lebih baik setiap harinya, sekecil apapun perubahan itu, pasti Allah ngeliat usaha kita”
“Tapi mba janji jangan sombong ama kita ya kalo udah kaya nanti”
“Oke. Tapi kamu juga janji gak akan nyopet dompet orang lain lagi, cukup dompetku”
“Yeee itu dah jaman jebot masih diinget juga! katanya udah ikhlas kok masih diinget-inget terus? Hahaha”

-bahagiaku ada pada bahagiamu-
-----------------------------------