Minggu, Januari 04, 2009

Istiqomah

Salah seorang teman bercerita kalau dia diberi wejangan oleh ayahnya tentang perjuangan memperjuangkan jodoh, ketika dia sempat mengeluhkan ttg hal ini.
Beliau mengatakan bahwa perjuangan temanku yg relatif juga berliku2 (seperti halnya diriku he2) itu belum ada apa2nya jika dibandingkan dg perjuangan sang ayah untuk menikahi sang ibu yang dicintainya dan alhamdulillah dapat berlangsung bahagia hingga sekarang.
Sang ayah bercerita, sang ibu menerima pinangannya setelah 3 kali menolak. Namun sang ayah tetap yakin dan terus berjuang meskipun telah ditolak sekali dan bahkan kedua kali. Perjuangan belum berhenti meski lamaran telah diterima. Keluarga besar sang ibu tidak ada yg merestui hubungan itu. Hingga akhirnya mereka menikah dengan wali hakim. Bahkan ancaman yg diterima dari keluarga sang ibu, jikalau nanti terlahir anak, maka sang anak tidak diijinkan untuk menginjakkan kaki dirumah keluarga sang ibu (temanku bercerita sambil tertawa, karena anak yg dilarang untuk menginjakkan kaki drumah keluarga sang ibu itu ternyata adalah dirinya, satu2nya karena dia adalah anak tunggal).
Kebencian itu berlangsung beberapa waktu.

Namun, saat ini pihak keluarga sang ibu sudah mengeluarkan pernyataan berbalik “Ibumu beruntung sekali memiliki suami seperti ayahmu”.
Subhanallah.

Dan kali ini aku mendapat hikmah dari perintah ISTIQOMAH. Sang ayah berjuang atas nama cinta yang diyakini adalah cinta yang bersumber dari-Nya, dengan penuh keyakinan dan tidak takut tantangan bahkan ketika dihadapkan dengan kegagalan di depan mata. Terus berjuaanngggggg!

Thx for SA, for sharing me this story at our 1st meet. Untuk saling menguatkan he2…Aku yakin, siapapun yg mengenalmu pati akan menyesal jika ‘melarangmu’ menginjakkan kaki dirumahnyaJ
Wish u all happiness with ur ‘finally u’ve found’ soulmate (wish he’s the one 4 u)!


Jogja, 31 Des 08 - Waroeng steak setelah maghrib