Tetralogi novel karya Andrea Hirata ini sangat menarik dan inspiratif. Aku membeli buku ini karena tertarik dengan komentar yg diberikan oleh Kak seto, Garin Nugroho dll, dan memutuskan membeli pada pertengahan th 2005, satu bulan setelah cetakan pertama.
True story dengan cerita yang sebenarnya cukup sederhana yang mungkin juga dialami oleh orang lain, namun mampu digambarkan dengan luar biasa oleh sang penulis. Buku ini membuatku tertawa sekaligus merinding ketika terbawa dalam haru biru perjalanan hidupnya. Cerita dimulai dari kehidupan sebagian besar masyarakat Belitong yang hidup dalam kemiskinan. Keterbatasan biaya dan segala fasilitas pendidikan bagi anak-anak, sehingga penulis dan teman-teman senasib terpaksa bersekolah di satu sekolah Muhammadiyah yang hampir gagal dibuka pada tahun dia mendaftar, dikarenakan jumlah minimal siswa yang mendaftar hanya 9, kurang dari 10, namun beruntung pada detik-detik terakhir ada satu siswa yang datang bersama ibunya memohon untuk dapat terdaftar karena sekolah dengan kebutuhan khusus (sekolah seharusnya untuk siswa ini) letaknya jauh di Bangka.
Buku pertama menggambarkan cerita tentang kebersamaan 10 siswa sekolah Muhammadiyah Belitong, semangat, kecerdasan, kesederhanaan, kemanusiaan, kenakalan, keyakinan akan mimpi, semua digambarkan penulis dengan lugas dan menarik. Cinta pertama yang absurdpun menjadi sesuatu yang sangat mengesankan walaupun tidak dibumbui dengan macam-macam hal yang berbau roman. Begitu juga buku kedua dengan judul 'Sang Pemimpi' dan buku ketiga 'Edensor', masing-masing tentang perjalanan hidup menggapai mimpi untuk mendapatkan pendidikan hingga ke Sorbonne Perancis, dan itu semua dapat tercapai pada akhirnya. Dan ajaibnya, mimpi ini dimiliki oleh kedua tokoh Ikal (sang penulis) dan Arai (sepupu Ikal) sejak kecil dan ternyata mereka bisa menggapai mimpi itu berdua. Mimpi untuk melihat dunia itu dijalani dengan menjadi
backpacker, seniman dadakan hingga
survivor, di negeri antah berantah. Satu kata2 dari Arai yang selalu aku ingat "
Bermimpilah, karena Tuhan akan memeluk mimpi-mimpi itu".
Bagi yang belum membaca,
strongly recommended untuk membacanya dan mungkin juga akan melihat diri sendiri lewat buku-buku Andrea Hirata ini.
(Nopember 2007, menunggu buku ke 4 'Maryamah Karpov')
Tidak ada komentar:
Posting Komentar