”Setiap jengkal tanah yang terhampar di bumi, setiap tetes hujan yang tercurah dari langit, setiap nikmat yang dianugrahkan Allah akan diminta untuk dipertanggungjawabkan”. Kalimat Ini adalah penjelasan Nabi tentang ayat kedelapan surah Al Takatsur yang berbunyi: ”Kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di dunia itu)”
Penjelasan ini baru 'aku tangkap dg kesadaran penuh', ketika sedang mencari2 literatur dari AlQuran yang memberi tuntunan ttg Lingkungan Hidup yang memang tidak banyak yang menjelaskan secara lugas, namun pastinya itulah 'tugas kita' utk lebih 'membaca' lagi.
Dan sebelum ini, ketika membaca kalimat Allah dalam Alquran surah itu dan ayat itu, aku mengartikan hanya yang tertangkap sakelijk pada teksnya. Aku hanya menangkap bahwa kita tidak diperbolehkan bermegah2an, berlebih2an dalam membelanjakan atau menggunakan apa yang kita miliki, dan lebih kepada bagaimana menggunakan rezeki yang kita peroleh, harus dipergunakan sebaik2nya di jalan yang Allah bolehkan, tidak dihambur2kan, dan harus mengingat untuk berbagi dengan orang lain.
Ternyata, ada penjelasan yang jauh lebih luas dan lebih dalam dari sekedar ’teks’ yang ditangkap.
Karena ternyata dari satu ayat itu saja, sudah dapat menunjukkan bahwa kita tidak saja dituntut agar tidak alpa atau angkuh terhadap ciptaan-Nya, tetapi juga dituntut untuk memperhatikan apa sebenarnya yang dikehendaki oleh Pemilik (Allah) menyangkut ciptaan itu. Manusia muslim dituntut membagi-bagikan rahmat kepada seluruh alam -alam adalah segala sesuatu selain Tuhan-. Dan ini berarti kita harus dapat bersahabat dengan alam dan harus memberi kesempatan untuk mencapai tujuan penciptaannya. Kita juga harus menghormati proses2 yang tumbuh dan dituntut untuk tidak hanya memikirkan diri sendiri, kelompok atau bahkan jenisnya, tetapi segala sesuatu yang berada di alam raya ini. (Quraish Shihab, ”Kalimat Syahadat dan Lingkungan Hidup”)
So, aku harus mempertanggungjawabkan ketika aku masih boros dengan listrik (walaupun aku sudah menjalankan kewajiban membayar), ketika aku boros menggunakan air, ketika aku membuang ’satu bungkus permen’ (pdh aku sudah membuang sekian banyak sampah2 yang lain sehingga mengotori/mencemari bumi seumur hidupku), ketika aku boros menggunakan kertas, ketika aku memetik bunga atau menebang tanaman (karena ternyata juga ada aturan untuk melakukan hal ini), dan bahkan ketika aku boros dalam berwudhu (karena ternyata Nabi berpesan ’paling banyak membasuh anggota wudhu masing2 adalah sebanyak tiga kali, meskipun Anda berwudhu di sungai yang mengalir’). Dan ini bukan hanya tanggung jawab kita terhadap PLN, PDAM, pemerintah ataupun pihak manapun, melainkan adalah tanggung jawab kepada Tuhan sang Maha Pemilik, karena apa yang ada pada kita hanyalah amanah. Keluarga, teman, sahabat, tetangga, tanah, air, udara, tanaman, hewan dan segala sesuatu yang ada adalah apa yang harus kita jaga, kita ambil manfaat dan hikmah sebaik2nya, searif2nya, menurut ukuranNya.
Whuuaaaa....ternyata banyak sekali hal yang sudah harus kupertanggungjawabkan dalam hidupku yang sudah lewat. Dan ini baru yang dapat ditangkap dari satu ayat saja!!
Film Sharkwater Extinction
3 tahun yang lalu
2 komentar:
Subhanallah..luar biasa..
makasih ya bu' dah buka wawasan saya tentang Go Green..
dan pentingnya memaknai ayat2Nya..
akan lebih banyak yang lebih besar dari setiap ayat Al-Qur'an..
Terimakasih Syam, ayo kita sama2 belajar yaa...dengan teus membaca, membaca alam sekitar kita, membaca alam-Nya:)
Posting Komentar