Kamis, Februari 19, 2009

Muharram

‘Kita sudah sepakat dengan pihak keluarga suamimu kalian menikah bulan depan’
‘Tapi pakde, kami mau menikah sekarang. Tolong pakde yang sampaikan ini ke papa’
‘Ini bulan syuro’
‘Dalam Islam, tidak ada ketentuan ttg hal ini. Kalau selama ini ada kepercayaan aneh2, itu tidak ada dasarnya’
‘Tapi papamu dan mbah tidak setuju, takut nanti kenapa2’
‘Enggak pakde, kita yang harus buktikan kepada orang-orang kalau ini tidak apa apa,kita buktikan bahwa selama ini mereka mempercayai sesuatu yang salah’
‘Ya sudah, terserah kamu’

------
‘Halo…’
‘Adikmu kecelakaan ketika akan berangkat Liqo’, sekarang di puskesmas daerah A’
‘Kondisinya?’
‘Belum tahu, ini baru mau kesana’
------
‘Halo…’
‘Adikmu sudah berpulang, kata saksinya td langsung meninggal di tempat kejadian’
‘apaaaaaa??’

Aku kehilangan ragamu, tepat di hari ke-10 setelah hari pernikahanmu. Kumenangis, tergugu, tanpa bisa mataku kuajak kompromi. Seandainya aku sempat mengingatkanmu, akankah semua menjadi lain? Niatmu baik, lurus, saking lurusnya sampai menjadi kaku. Engkau tidak memperdulikan kesepakatan yang sudah dibuat oleh orang tua kita dengan orang tua suamimu. Engkau tidak hiraukan cinta mbah, orang tua, yang sangat menghawatirkanmu. Terlepas dari kepercayaan kebanyakan orang itu benar atau salah, namun kebenaran mutlak itu hanya milik-Nya, kita tidak berhak untuk mengklaim bahwa pendapat kita dengan ilmu kita yang seadanya, dengan keberadaan kita yang mgkn hanya sebesar debu per sejuta di mata-Nya, masih beranikah kita mengakui kitalah yang terbenar?
Engkau abaikan kekhawatiran mereka, sehingga dalam keterpaksaan mereka berkata ‘terserah kamu’. Aku takut engkau tidak mendapatkan doa yang tulus dari mereka. Aku takut mereka ‘gereget’ sehingga tanpa sengaja menyumpahimu.

Dik, aku masih gelisah. Aku masih takut sewaktu engkau mengatakan ‘kita yang harus buktikan kepada orang-orang kalau ini tidak apa-apa, kita buktikan bahwa selama ini mereka mempercayai sesuatu yang salah’, apakah engkau telah takabur?

-Doa & cinta kami selalu untukmu-

(catatan lamakoe, 2006)

Tidak ada komentar: